KOMPAS.com – Bioteknologi adalah teknologi biologis yang dikembangkan untuk membantu kehidupan manusia. Salah satu jenis bioteknologi yang telah lama dikembangkan adalah bioteknologi konvensional. Berikut adalah ciri-ciri bioteknologi konvensional!
Ciri-ciri bioteknologi konvensional adalah telah lama dikembangkan dan digunakan oleh manusia. bahkan sebelum peradaban modern dibangun.
Menurut Saurabh Bhatian dalam buku History, Scope and Development of Biotechnology (2018) bioteknologi sudah ada sejak tahun 2000 sebelum masehi ketika manusia melakukan fermentasi untuk memproduksi makanan dan obat-obatan.
Baca juga: Pengertian Bioteknologi dan Ciri-cirinya
Ciri bioteknologi konvensional selanjutnya adalah menggunakan teknik fermentasi. Dilansir dari Science Learning Hub, fermentasi adalah proses mengubah gula menjadi energi dengan bantuan mikroorganisme.
Manusia menemukan fermentasi secara tidak sengaja dan melakukan fermentasi sejak lama. Namun, baru memahami cara kerja fermentasi saat Louis Pasteur mengungkapkan sekitar tahun 1800-an.
Bioteknologi konvensional kebanyakan dilakukan untuk membuat berbagai jenis makanan dan juga minuman.
Contoh makanan dan minuman yang dibuat melalui bioteknologi konvensional adalah roti, tahu, tempe, tapai, kecap, acar, asinan, kimchi, keju, yoghurt, mentega, natto, miso, cuka apel, bir, anggur, dan nata de coco.
Baca juga: Dampak Penerapan dan Pengembangan Bioteknologi
Ciri bioteknologi konvensional selanjutnya adalah tidak adanya modifikasi genetik. Bioteknologi konvensional tidak melakukan rekayasa genetika sepertu manipulasi gen pada pembuatan produknya.
Bioteknologi konvensional dicirikan dengan penggunaan mikroba atau mikroorganisme secara langsung dan utuh.
Di mana, mikroba tidak melalui manipulasi terlebih dahulu seperti yang dilakukan bioteknologi modern.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.