Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2020, 15:53 WIB

KOMPAS.com - Sistem kepartaian yang berlaku di Indonesia pada masa Demokrasi liberal adalah sistem Multipartai.

Dasar hukum dari sistem kepartaian adalah maklumat pemerintah 3 November 1945. Melalui sistem ini, interaksi antara partai-partai di Indonesia mengalami dinamika yang sangat dinamis pada masa demokrasi liberal.

Berlakunya sistem multipartai berdampak pada meningkatnya jumlah partai politik di Indonesia. Politisi dari kalangan sipil banyak membentuk partai politik dengan ideologi dan pandangan kenegaraan yang bermacam-macam.

Dilansir dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum Kota Medan, jumlah partai politik pada masa akhir Demokrasi Liberal (1955) tercatat lebih dari 28 partai.

Baca juga: Maklumat Pemerintah 3 November 1945, Lahirnya Partai Politik

 

Dari banyaknya partai di Indonesia pada masa itu terdapat 4 partai besar yang mendapatkan perhatian besar dari kalangan rakyat yaitu:

  • Partai Nasional Indonesia (PNI) salah satu organisasi pergerakan nasional kemdikbud.go.id Partai Nasional Indonesia (PNI) salah satu organisasi pergerakan nasional
    PNI (Partai Nasional Indonesia)

PNI (Partai Nasional Indonesia) adalah partai yang berideologi nasionalis dengan basis utama kalangan pegawai kantor dan elit dalam birokrasi.

PNI memiliki popularitas besar di kalangan muslim abangan daerah pedesaan Jawa. Partai ini kerap dihubungkan dengan sosok Soekarno, padahal pada masa Demokrasi Liberal Sokarno tidak menjadi angota partai politik manapun. PNI mendapatkan peringkat 1 pada Pemilu 1955 dengan 22,32 persen suara.

  • Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)

Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) berdiri pada 7 November 1945. Dalam buku Sejarah Modern Indonesia 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, Masyumi mewakili kepentingan-kepentingan politik Islam dan dianggap sebgai partai besar di negara ini.

Baca juga: Sejarah Pemilu 1955 di Indonesia

 

Masyumi memiliki permasalahan dalam organisasi internal partai sehingga menimbulkan perpecahan antara golongan Islam modernis dan tradisionalis.

Masyumi pecah menjadi 2 kubu pada tahun 1952, satu kubu dipimpin oleh Sukiman dan kubu lainnya dipimpin oleh Natsir. Masyumi memperoleh peringkat 2 pada Pemilu 1955 dengan 20,92 persen suara.

  • Partai NU (Nahdlatul Ulama)

Partai NU (Nahdlatul Ulama) merupakan pecahan dari Masyumi pada tahun 1952. Partai ini didirikan oleh tokoh-tokoh Masyumi yang memiliki ideologi Islam tradisionalis.

Partai NU memiliki basis masa dari kalangan Islam mayoritas di Jawa. Pada Pemilu 1955, NU berhasil mendapatkan peringkat 3 dengan perolehan 18,41 persen suara.

Keberhasilan NU pada Pemilu 1955 sangat mengejutkan, bahkan bagi kalangan internal partai NU sendiri. Partai ini sempat mengambil orang non partai untuk duduk di kursi parlemen.

Baca juga: Demokrasi Liberal (1949-1959): Pengertian, Ciri-Ciri, dan Kegagalannya

  • PKI (Partai Komunis Indonesia)

PKI (Partai Komunis Indonesia) berdiri pada 7 November 1945. Partai ini pernah melakuan pemberontakan di Madiun tahun 1948, namun masih diperbolehkan untuk berpolitik pada masa Demokrasi Liberal.

DN Aidit sebagai tokoh partai ini, membangun dengan sangat hati-hati PKI dari puing-puing reruntuhan pasca peristiwa PKI Madiun 1948.

Strategi politik yang digunakan cenderung defensif untuk melindungi partai dari pihak yang menginginkan kehancurannya. PKI memperoleh peringkat 4 dalam Pemilu 1955 dengan perolehan 16,36 persen suara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perbedaan Nukleus dan Nukleolus

Perbedaan Nukleus dan Nukleolus

Skola
Penggolongan Reaksi berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi

Penggolongan Reaksi berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi

Skola
Contoh sel volta dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh sel volta dalam Kehidupan Sehari-hari

Skola
Kelimpahan Unsur Halogen di Alam

Kelimpahan Unsur Halogen di Alam

Skola
Pengertian Pengalaman Kerja Menurut Ahli

Pengertian Pengalaman Kerja Menurut Ahli

Skola
Pengertian Komunitas Menurut Ahli

Pengertian Komunitas Menurut Ahli

Skola
Pengertian Individu Menurut Ahli

Pengertian Individu Menurut Ahli

Skola
4 Perbedaan Mores dan Folkways

4 Perbedaan Mores dan Folkways

Skola
Paguyuban dan Patembayan: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Paguyuban dan Patembayan: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Skola
Koperasi Produksi: Pengertian dan Contohnya

Koperasi Produksi: Pengertian dan Contohnya

Skola
Piramida Stasioner: Pengertian dan Contoh Negaranya

Piramida Stasioner: Pengertian dan Contoh Negaranya

Skola
Pemukiman atau Permukiman, Mana Penulisan yang Benar?

Pemukiman atau Permukiman, Mana Penulisan yang Benar?

Skola
Informasi: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Cirinya

Informasi: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Cirinya

Skola
Hal-Hal yang Diatur dalam Netiket

Hal-Hal yang Diatur dalam Netiket

Skola
Etika atau Tata Krama Warga Digital 

Etika atau Tata Krama Warga Digital 

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+