Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang yang Rentan Tertular Virus Corona

Kompas.com - 31/03/2020, 14:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Namun, terdapat risiko penularan fecal oral. Kemudian penularan aerosol, ibu ke anak, dan rute lainnya belum terkonfirmasi.

Berikut penjelasannya:

Penularan percikan pernapasan

Penularan ini adalah cara utama penularan kontak langsung. Virus ditularkan melalui percikan yang muncul saat pasien batuk, bersin, atau bicara dan orang-orang yang rentan mungkin terinfeksi setelah menghirup percikan-percikan tersebut.

Penularan kontak tidak langsung

Virus ini bisa ditularkan melalui kontak tidak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Percikan yang mengandung virus tersimpan di permukaan suatu benda, yang juga disentuh oleh tangan.

Virus dari tangan yang terkontaminasi bisa terbawa ke saluran mukosa di mulut, hidung, dan mata orang tersebut. Sehingga orang yang memegang benda terkontaminasi virus menjadi sakit.

Baca juga: Apa itu Penyakit Menular?

Fecal-oral

Virus corona yang masih hidup terdeteksi dari tinja pasien terkonfirmasi, sehingga kemungkinan adanya penularan fecal-oral.

Penularan aerosol

Ketika percikan bertahan di udara dan kehilangan kandungan air, pantogen tertinggal dan membentuk inti percikan.

Aerosol ini dapat terbang ke lokasi yang jauh, mengakibatkan penularan jarak jauh. Penularan inilah yang disebut aerosol.

Namun, sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan Covid-19 dapat ditularkam melalui aerosol.

Penularan dari ibu ke anak

Anak dari ibu yang terjangkit Covid-19 terkonfirmasi memiliki hasil positif ketika dilakukan tes usap tenggorokan 30 jam setelah lahir.

Hal ini menandakan bahwa Covid-19 mungkin bisa menyebabkan infeksi neonatal melalui penularan ibu ke anak. Tetapi penelitian dan bukti sains masih diperlukan untuk mengonfirmasi rute ini.

Baca juga: Sel Darah Tubuh dan Jenisnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com