Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsur-unsur Negara

Kompas.com - 28/02/2020, 08:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Penduduk atau bangsa adalah inti dari negara. Kepadatan penduduk, tingkat kecerdasan, kebudayaan, hingga nasionalisme, menentukan hajat hidup negara.

Negara yang penduduknya lebih sedikit dengan kebudayaan yang seragam misalnya, lebih mudah dikelola.

Sedangkan negara padat penduduk dan multikultural seperti Indonesia, China, atau India, kesulitan memenuhi kebutuhan penduduknya.

Pengendalian jumlah penduduk penting dilakukan agar ada keseimbangan dalam negara.

Penduduk negara satu dengan yang lain biasanya punya ciri yang berbeda. Budaya orang Malaysia dengan Indonesia misalnya, berbeda kendati wilayahnya dekat.

Selain kebudayaan, nilai yang dianut dan unsur pemersatunya juga berbeda.

Baca juga: Peran Penduduk dalam Pembangunan Berkelanjutan dan Faktornya

Kendati sama-sama dari rumpun Melayu, Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sementara Malaysia menggunakan bahasa Melayu.

Dalam satu negara, penduduknya bisa sangat beragam sehingga negara perlu mengakui dan melayani semuanya.

Seperti India yang punya 16 bahasa resmi atau Belgia dengan dua bahasa.

Kesamaan budaya dan latar belakang tak menjamin bersatunya sebuah bangsa menjadi negara.

Penduduk di suatu wilayah baru menjadi bangsa ketika punyna dasar psikologis yang disebut nasionalisme.

Nasionalisme adalah perasaan subyektif sekelompok manusia bahwa mereka adalah bagian dari satu bangas dan cita-cita mereka bisa tercapai apabila tergabung dalam suatu negara.

Baca juga: Nasionalisme: Arti, Sejarah, dan Tujuan

Pemerintah negara

Pemerintah adalah organisasi dalam negara yang berwenang merumuskan dan melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk dalam wilayahnya.

Keputusan ini biasanya berbentuk undang-undang atau peraturan. Tak hanya merumuskan, pemerintah juga berkewajiban menjalankan aturan itu atau memastikan aturan dipatuhi oleh semua warganya.

Pemerintah biasanya dibagi atas beberapa kekuasaan yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kethoprak sebagai Drama Tradisional dan Modern

Kethoprak sebagai Drama Tradisional dan Modern

Skola
Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Skola
10 Jenis Drama Jawa

10 Jenis Drama Jawa

Skola
Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Skola
Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Skola
Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Skola
Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Skola
Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Skola
Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Skola
Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Skola
Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Skola
Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Skola
Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Skola
Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Skola
Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com