KOMPAS.com - Untuk melihat letak beberapa negara maupun benua yang ada di bumi, tentunya membutuhkan peta maupun globe.
Keduanya sama-sama memberikan informasi mengenai keberadaan suatu wilayah. Lalu seperti apakah globe itu?
Dilansir Encyclopaedia Britannica, globe merupakan gambaran bumi yang diperkecil dengan bentuk yang hampir sama dengan bentuk bumi.
Globe berbentuk bola, yang bisa diputar untuk mempermudah dalam mencari suatu tempat atau negara.
Biasanya globe dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Karena dengan globe dapat tergambar jelas batas-batas negara dan kota besar dari negara di dunia.
Selain itu, globe juga digunakan sebagai alat peraga di dunia pendidikan. Hal ini mempermudah pemahaman anak-anak mengenai gambaran bumi maupun planet ruang angkasa.
Baca juga: Pengamat Politik: Istri Wali Kota Batam Ikut Pilkada Kepri 2020, Ubah Peta Pilgub
Selain dua kegunaan itu, kehadiran globe cukup penting sebagai sumber ilmu pengetahuan. Dengan globe, dapay menggambarkan iklim, vegetasi, arus laut, dan unsur yang lainnya.
Globe dapat memberikan bermacam-macam informasi, antara lain:
Garis lintang dan garis bujur dalam globe bertujuan sebagai berikut:
Namun, semua bola bumi yang dibuat tidak ada yang menggambarkan isi bumi. Satu-satunya yang bertahan dan hampir menyerupai ada di bagian patung Farnese Atlas.
Baca juga: Perbedaan Peta, Atlas, dan Globe
Kemudian, globe yang menggambarkan keseluruhan dunia lama dibangun di dunia Islam.
Menurut para ahli, salah satu contoh bola bumi tersebut diperkenalkan ke Beijing oleh astronom Persia, Jamal ad-Din pada 1267.
Bola bumi tersebut kemudian diadopsi menjadi globe yang dibuat oleh Martin Behaim pada 1492.
Behaim merupakan pembuat peta, navigator, dan pedagang Jerman.