Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Gurun Sahara Pernah Subur?

Kompas.com - 16/02/2020, 18:03 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Apa yang kamu pikirkan tentang Gurun Sahara? Gurun Sahara adalah hamparan pasir sangat luas dengan panas matahari menyengat dan tidak ada kehidupan.

Dikutip dari Wonderopolis, Gurun Sahara meliputi sebagian besar Afrika bagian utara dan membentang sangat luas.

Gurun Sahara adalah gurun terbesar ketiga di dunia setelah gurun Antartika dan Arktik. Bahkan Sahara hampir sebesar seluruh Amerika Serikat.

Saat ini, jarang ditemukan orang yang tinggal di Gurun Sahara. Bahkan tak terlihat kehidupan tumbuhan atau hewan. Air hampir tidak bisa ditemukan.

Tetapi tahukah kamu, pada ribuan tahun lalu Sahara adalah wilayah yang subur?

Baca juga: Tempat Terkering di Dunia Ternyata Bukan Gurun Sahara

Sahara yang subur

Dilansir dari Popular Science, sekitar 10.000 tahun lalu, Sahara bukan gurun melainkan tempat yang subur dan hijau.

Sahara tertutup tumbuhan dan menahan badan air. Bahkan ada danau besar yang luasnya mencakup lebih dari 42.000 mil persegi.

Lalu, apa yang menyebabkan oasis hijau subur berubah menjadi tanah kering yang tertutup pasir seperti sekarang ini?

Perubahan yang terjadi pada Sahara dinilai wajar. Curah hujan di daerah itu tidak pernah stabil karena perubahan orbit bumi.

Perubahan ini memengaruhi jumlah energi matahari yang mencapai Sahara. Dengan lebih banyak energi, semakin banyak curah hujan di Sahara, dan sebaliknya.

Karena perubahan ini, iklim Sahara selalu tidak teratur, terjadi pergerakan perlahan antara lembab dan kering selama ribuan tahun.

Tetapi sekitar 8.000 dan 4.500 tahun lalu, terjadi perubahan pada Sahara. Daerah itu berubah dari lembab menjadi kering jauh lebih cepat dari biasanya.

Sejak saat itu, Sahara tetap kering.

Baca juga: Sahara Tidak Selalu Gurun, Iklimnya Berubah-ubah Tiap 20.000 Tahun

Penyebab Sahara kering

Para ilmuwan tidak yakin apa yang terjadi pada Gurun Sahara. Ada yang percaya aktivitas manusia telah menyebabkan perubahan.

Ketika manusia bergerak melintasi Sahara, kehidupan tanaman mati. Salah satu hipotesis menyebutkan, manusia purba membawa kambing dan ternak terlalu banyak di Sahara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com