Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masturbasi: Dilarang Yahudi dan Dituduh Sumber Penyakit

Kompas.com - 09/02/2020, 10:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Stigma negatif Yudaisme tentang masturbasi pada akhirnya diadopsi oleh agama Kristen. Meskipun Yesus tidak pernah tercatat mengatakan masturbasi terlarang, gereja menetapkan larangan bagi umatnya untuk masturbasi.

Ini karena masturbasi bukan kegiatan meneruskan keturunan.

 Baca juga: Sejarah Kebiri Manusia, Pelayan yang Dipercaya hingga Suara dari Surga

Bahkan pada awal dominasi gereja di abad ke-44, seorang pendeta dari Afrika Utara bernama Agustinus dari Hippo, menyatakan bahwa persetubuhan merupakan nafsu binatang.

Santo Agustinus berpendapat persetubuhan dibenarkan hanya dengan alasan meneruskan keturunan.

Masturbasi dianggap sebagai hal yang tidak natural karena dilakukan bukan untuk meneruskan keturunan.

Bahkan ia menganggap pelacuran dan persetubuhan di luar nikah lebih baik karena merupakan dosa yang natural.

Pandangan Agustinus mengenai seksualitas diadopsi sebagai aturan Gereja Protestan dan Romawi hingga tahun 1962.

 Baca juga: Tujuh Manfaat Sehat Masturbasi

Dosa terbesar abad pertengahan

Selanjutnya pada era pertengahan abad 6 hingga 14, masturbasi secara resmi dilarang oleh Paus Leo IX sejak 1054.

Pada masa pertengahan, masturbasi merupakan dosa terbesar di antara dosa seksual lainnya.

Di Irlandia, pria dewasa harus menjalani pengakuan dosa selama setahun penuh, dan 40 hari hingga 3 kali 40 hari bagi anak berusia 12 tahun ke bawah.

Pada abad pertengahan pula, bangsa Eropa mencoba merasionalisasi pandangan Kristen dalam hal hukum alam ketuhanan berdasarkan pandangan Aristoteles dan Santo Thomas Aquinas.

Dari situ, gereja abad pertengahan mengklasifikasikan persetubuhan di luar nikah, pemerkosaan, persetubuhan sedarah (incest), dan perselingkuhan sebagai dosa yang natural karena mampu menghasilkan keturunan.

 Baca juga: Unik, Ada Perusahaan yang Berikan Cuti Pegawai untuk Masturbasi

Sementara masturbasi dianggap dua kali lebih berat dosanya, setara dengan sodomi dan seks dengan hewan (bestiality) karena tidak natural atau tidak dapat menghasilkan keturunan.

Pelaku masturbasi disiksa

Perlawanan gereja terhadap seks terus berlanjut hingga era Renaisans.

Di Eropa, ratusan ribu orang disiksa agar mengakui bersetubuh dengan iblis. Banyak yang dibakar hidup-hidup, bahkan dimusnahkan secara massal.

Humanisme klasik yang dianut kala itu membentuk pandangan bahwa iblis merasuki jiwa manusia yang menyebabkan manusia melakukan masturbasi.

Sifilis yang mewabah sepanjang abad 16 juga dianggap disebabkan oleh masturbasi.

Padahal, sifilis atau raja singa adalah penyakit yang ditularkan lewat aktivitas seksual dengan penderitanya.

 Baca juga: Serba-serbi Penyakit Sifilis, Gejala hingga Cara Penularannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com