Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Mental: Sejarah, Penerapan, dan Capaian

Kompas.com - 08/01/2020, 12:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Pada Desember 2016, Presiden Jokowi mengeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Baca juga: Ketua DPP Nasdem: Surya Paloh Minta Jokowi Fokus Revolusi Mental di Periode Kedua

Inpres ini bertujuan untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa yang mengacu pada nilai-nilai intergritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat.

Lalu modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila.Pada inpres ini gerakan revolusi meliputi lima pogram, yakni;

  1. Gerakan Indonesia Melayani
  2. Gerakan Indonesia Bersih
  3. Gerakan Indonesia Tertib
  4. Gerakan Indonesia Mandiri
  5. Gerakan Indonesia Bersatu.

Prinsip Revolusi Mental

Dilansir situs resmi Gerakan Nasional Revolusi Mental, ada delapan prinsip dasar pada revolusi mental, yakni:

  1. Revolusi Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia yang lebih baik.
  2. Harus didukung oleh tekad politik (political will) Pemerintah.
  3. Harus bersifat lintas sektoral
  4. Kolaborasi masyarakat, saktor privat, akademisi, dan pemerintah.
  5. Dilakukan dengan program "gempuran nilai" untuk senantiasa mengingatkan masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik.
  6. Desain program harus mudah dilaksanakan (user friendly), menyenangkan bagi seluruh segmen masyarakat.
  7. Nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas publik (sosial) bukan moralitas privat (individu).
  8. Dapat diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.

Baca juga: Fadli Zon Sindir Jargon Revolusi Mental yang Lenyap di Akhir Pemerintahan Jokowi 

Capaian empat tahun Revolusi Mental

Berjalan empat tahun Pemerintah Jokowi, Gerakan Revolusi Mental mencapai hasil yang baik.

Ada empat hal yang terlihat pada keberhasilan pencapaian ini, yakni:

  1. Kebijakan pemerintah yang menyentuh semua lapisan masyarakat.
  2. Perbaikan fasilitas dan budaya pelayanan yang lebih baik.
  3. Pelayanan publik dilaksanakan secara transparan, tertib, dan pasti.
  4. Pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan.

Diberitakan Kompas.com (10/5/2014), konsep yang digagas Jokowi lahir dari persoalan bangsa Indonesia. Karakter bangsa harus dibangun secara positif sebagai modal pembangunan Indonesia.

"Ini bukan tiba-tiba, ini lahir dari permasalahan terbesar bangsa kita, yakni masalah karakter bangsa," ujar Jokowi.

Baca juga: Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental 2018 Resmi Berakhir

Menurutnya, jika karakter bangsa telah tertanam kuat, maka negara dapat maju dengan pesat. Dia, mencontohkan sejumlah negara yang melakukan penguatan karakter, seperti Jepang dan Jerman.

Mereka memiliki mental yang positif. Untuk mewujudkan menekankan pentingnya pendidikan untuk membangun karakter bangsa.

Penanaman budi pekerti, kedisiplinan, dan sikap positif harus ditanamkan melalui kurikulum pendidikan.

(Sumber: Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado | Editor: Laksono Hari Wiwoho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com