Sehingga bekas gigitan ular tidak berbisa terlihat seperti tapal kuda atau huruf U.
Namun tidak semua gigitan terlihat sama. Bisa jadi gigitan ular berbisa tidak meninggalkan bekas sama sekali.
Baca juga: Ciri-ciri Ular Berbisa dan Tidak
Dampak gigitan ular berbisa biasanya berbeda-beda sesuai jenis racun yang terkandung di dalam bisa ular.
Gejala-gejala umum akibat gigitan ular berbisa antara lain:
Baca juga: 5 Cara Efektif Mengusir Ular dari Rumah
Tidak perlu panik jika digigit oleh ular tidak berbisa. Sebab gigitan itu hanya akan meninggalkan luka sobekan.
"Bila digigit oleh ular yang tidak berbisa, korban cukup diberi antiseptik," tutur Aji.
Setelah tergigit ular yang berbisa, korban akan merasakan sakit yang sangat di bagian tubuh yang terkena gigitan.
Biasanya anggota tubuh yang terkena gigitan ular terasa panas, ada pembengkakan dan akan terus menjalar ke bagian tubuh lain.
Bila digigit di jari akan merambat ke siku atau bawah ketiak. Bila digigit di kaki akan merambat ke lutut atau selangkangan.
Korban juga akan mengalami dehidrasi (kehausan berlebihan) serta gangguan pada pernafasan (sesak nafas).
Pada beberapa spesies ular seperti ular weling atau ular welang, luka gigitan tidak terlalu terasa dan tidak membengkak. Bahkan luka bekas gigitan kadang tidak terlihat jelas sehingga perlu diwaspadai.
Baca juga: Deretan Peristiwa Penemuan Ular Kobra di Jakarta dan Sekitarnya
Bila penanganan efek gigitan ular berbisa tinggi dilakukan dengan lambat dan salah, maka berakibat fatal bagi korban.
Efek racun ular ke tubuh manusia ditentukan oleh kadar bisa atau racun itu sendiri serta daya tahan tubuh manusia yang digigit.
Semakin baik pertahanan alami atau antibodi yang dimiliki manusia dan metabolismenya baik, efek gigitan akan berkurang rasanya dibandingkan dengan korban yang imunitasnya rendah atau dalam kondisi tidak bugar.
Hal paling utama dalam melakukan pertolongan pada korban gigitan ular berbisa adalah sang penolong sendiri tidak boleh panik.