Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Faktor Penyebab Terjadinya Sengketa Batas Wilayah

KOMPAS.com - Hubungan internasional tidak selalu berjalan baik atau harmonis dan tidak terjadi konflik.

Permasalahan yang sering menimbulkan konflik sangat variatif sehingga tidak selalu dapat diselesaikan dalam waktu singkat dengan hasil dapat diterima para pihak yang berbeda pandangan.

Dilansir dari buku Penegakan Hukum Di Perairan Indonesia (2021) oleh Budi Pramono, pengertian sengketa adalah segala sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat, pertikaian, dan perbantahan.

Sengketa terjadi dikarenakan adanya situasi di mana suatu pihak merasa dirugikan atas tindakan pihak lain.

Selain itu, sengketa akan muncul disebabkan adanya dua pihak atau lebih mempunyai pendirian atau pendapat yang tidak sama (berbeda).

Faktor penyebab

Berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) oleh Mahasiswa STIE IPWI Jakarta, Paul K. Huth menjelaskan ada tiga faktor penyebab daerah perbatasan selalu menjadi pemicu konflik, yakni:

  1. Kandungan sumber daya alamnya
  2. Agama dan etnis
  3. Lokasi yang strategis secara militer

Adapun permasalahan mengenai penetapan batas wilayah antarkedua negara juga menjadi pemicu, namun berdekatannya bangunan ekonomi berupa kesejahteraan dan pendidikan juga berpengaruh dalam konflik tersebut.

Sengketa perbatasan

Dikutip dari buku Hukum Perbatasan Darat Antarnegara (2014) oleh Saru Arifin, sengketa perbatasan merupakan salah satu sengketa internasional yang paling sensitif.

Sengketa ini tidak jarang meningkat menjadi sebuah konflik politi antardua negara bertetangga, yang berdampak serius baik secara sosial, budaya, dan ekonomi terutama bagi penduduk yang tinggal di daerah perbatasan.

Itulah penjelasan mengenai faktor penyebab terjadinya sengketa perbatasan wilayah.

https://www.kompas.com/skola/read/2024/04/29/160000169/3-faktor-penyebab-terjadinya-sengketa-batas-wilayah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke