KOMPAS.com - Teori nativisme adalah teori yang memandang bahwa tiap anak sudah memiliki bakat sejak ia dilahirkan.
Apa itu teori nativisme dan apa saja prinsip juga contohnya?
Pengertian teori nativisme adalah teori yang menganggap bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu, semata-mata ditentukan oleh faktor bawaannya.
Prinsip teori nativisme
Dikutip dari buku Landasan Pendidikan (2022) oleh Cucu Sutianah, prinsip teori nativisme adalah tiap bayi yang dilahirkan sudah memiliki bekal.
Teori ini dipopulerkan oleh Schopenhauer. Ia memandang potensi yang dimiliki seseorang, sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangannya.
Dilansir dari buku Satu Anak Satu Kurikulum (2022) karya Rohmani, prinsip teori nativisme, yakni orangtua mewariskan bakat kepada anaknya.
Sehingga ketika dilahirkan, mereka telah memiliki potensi bawaan yang mencakup bakat dan kecerdasan.
Selain memiliki faktor bawaan, teori ini juga memandang bahwa perkembangan seseorang sangat sesuai dengan potensi yang dimiliknya.
Selain Schopenhauer, penggagas teori ini adalah Immanuel Kant, Leibniz, Pinker, dan Chomsky.
Kesimpulannya, prinsip teori nativisme adalah:
Contoh teori nativisme
Dalam jurnal Teori Nativisme, Empirisme, dan Konvergensi dalam Pendidikan (2023) oleh Nova Nabila dkk, teori nativisme sangat erat kaitannya dengan faktor genetik.
Mereka yang mendukung teori ini percaya bahwa perkembangan individu, semuanya diatur oleh faktor genetik.
Contoh teori nativisme, yakni ayah yang pintar dan cerdas, ketika memiliki anak, kemungkinan besar, anaknya juga pintar dan cerdas.
Contoh teori nativisme lainnya, ibu yang pintar memasak, saat memiliki anak, anaknya juga pintar memasak.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/12/11/090000669/teori-nativisme--prinsip-dan-contohnya