KOMPAS.com- Perkembangan teknologi komunikasi tentu saja menimbulkan berbagai respons masyarakat.
Mulai dari yang positif dan ada yang negatif tergantung dari sudut pandang saat memandangnya.
Kaitannya dengan respons, teknologi komunikasi memunculkan berbagai pendekatan. Berdasarkan Anthony G Wilhem, seorang ahli komunikasi, terdaoat tiga pendekatan dalam mempelajari teknologi komunikasi, yaitu:
Dystopian
Dystopian berasal dari kata dystopia. Dystopia adalah aliran yang sangat hati-hati untuk mengatakan curiga dan berprasangka negatif terhadap teknologi.
Kelompok ini beranggapan, bahwa dampak yang ditimbulkan dari teknologi biasanya mengacaukan kehidupan sosial dan politik.
Untuk itu, aliran ini hanya mengkritik habis dampak negatif teknologi.
Namun demikian, aliran ini tidak sekedar mengkritik dan cemas, tetapi juga melakukan penyadaran dengan mengembalikan kualita-kualitas esensial yang mulai menyusut dari masyarakat kontemporer.
Neo-futuris
Aliran ini merupakan refleksi dari warisan tak terkendali dari gelombang pertama futurisme.
Akibat perkembangan teknologi, muncul suatu keyakinan yang tidak kritis, yaitu penerimaan terhadap hal-hal baru, dan teknologi high speed.
Teknologi juga dianggap membawa perubahan dan harapan di masa depan.
Karenanya, banyak futurolog yang mencoba merefleksikan, mengungkapkan fakta, dan meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan, dengan data yang selama ini ada.
Tekno-realis
Tekno realis adalah aliran penengah antara dystopian dan neo-futuris.
Aliran ini mencoba menjembatani antara pesimisme atas dampak dari teknologi dan harapan untuk masa depan ideal yang bisa dicapai dengan teknologi.
Aliran ini mencoba realis, tetapi juga tidak mengingkari adanya harapan baru dimasa datang akan keberadaan teknologi komunikasi.
Salah satu aspek penting aliran ini adalah munculnya kepedulian manusia akan dampak teknologi komunikasi.
Referensi:
https://www.kompas.com/skola/read/2023/06/19/063000769/3-pendekatan-dalam-mempelajari-teknologi-komunikasi-