Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tari Falabea dari Papua: Properti, Pola Lantai, dan Gerakannya

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Tari Perang atau Tari Falabea adalah tari tradisional yang berasal dari Papua. Tari Falabea pada umumnya dimainkan oleh penari laki-laki secara berkelompok dengan jumlah minimal tujuh orang.

Dalam pelaksanaannya, tari Perang akan dipentaskan di sebuah tanah lapang guna memudahkan para penari untuk bergerak.

Gerakan pada tari Falabea, menyiratkan makna tentang rasa syukur pada Sang Pencipta. Keberadaan dari tari ini, tentu saja tidak lepas dari sejarah yang menjadi latar belakangnya.

Pada zaman dahulu, masyarakat Papua cukup sering terlibat dalam peperangan antar suku. Oleh sebab itu, para prajurit yang pergi berperang membutuhkan pemantik untuk mengobarkan semangatnya agar dapat berperang dengan gagah berani.

Tari Falabea menjadi pengiring para prajurit untuk memberikan semangat berperang. Sejak saat itu tari Falabea mulai dipentaskan dan berkembang hingga saat ini.

Properti Tari Falabea Papua

Berikut beberapa properti yang biasa digunakan dalam tari Perang atau tari Falabea Papua, yaitu:

  • Kostum

Kostum yang dikenakan dalam pementasan tari ini cukup khas, karena terbuat dari daun dan disusun hingga menyerupai sebuah rok. Selain sebagai kostum dalam tari Perang, rok rumbai tersebut biasanya juga digunakan ketika sedang menghadiri upacara adat.

Namun, ada sedikit perbedaan antara rok rumbai yang dikenakan oleh laki-laki serta perempuan.

Bagi laki-laki, mengenakan rok rumbai, maka tidak perlu mengenakan baju kurung seperti perempuan. Setiap penari akan menggunakan aksesoris kepala khas Papua yang cukup menonjol. Aksesoris kepala dan hiasan kaki menggunakan bulu dan manik-manik.

Selain pemilihan kostum, para penari juga akan mengenakan riasan yang cukup khas. Riasan yang digunakan oleh para penari tidak hanya digunakan pada bagian wajah saja, tetapi juga pada dada, lengan hingga punggung.

Bagian kaki para penari pun juga ikut dilukis dengan motif khas Papua dengan cat putih. Dengan begitu, lukisan pada badan para penari akan terlihat secara jelas ketika penari tampil.

Bagi penari yang berperan sebagai kepala suku, maka ia akan mengenakan aksesoris yang berbentuk seperti taring babi dan ditempelkan pada bagian hidung. Tujuannya adalah untuk membedakan mana kepala suku dan mana prajurit.

  • Alat musik

Iringan alat musik membuat tari Falabea menjadi lebih meriah, sehingga dapat membangkitkan semangat dari para prajurit. Alat musik yang digunakan dalam tari ini adalah tifa.

Pemain tifa akan memainkan tifa dengan cara dipukul dengan tempo-tempo tertentu, sehingga akan menghasilkan alunan musik yang sesuai dengan gerakan para penari. Tifa merupakan alat musik khas dari Papua.

Selain itu, alunan musik dari tifa akan dipadukan dengan triton. Triton merupakan jenis alat musik tiup yang terbuat dari cangkang kerang. Cara memainkan triton adalah dengan meniup sisi runcingnya.

Sorakan dari para penari juga menggambarkan semangat dari para pejuang, terutama ketika sedang berada dalam medan perang.

Pola lantai Tari Falabea Papua

Dalam upaya menampilkan gerakan ketika mementaskan tari Perang, para penari tentu saja akan membentuk suatu formasi. Posisi dari semua penari dalam suatu tarian dikenal sebagai pola lantai.

Formasi garis para penari dalam kelompok pada suatu pertunjukan tentu saja akan berbeda-beda, termasuk pada tari Perang khas Papua yang memiliki pola lantai bervariasi.

Gerakan dalam tari Falabea memang cukup energik. Pada umumnya, pola lantai yang dihasilkan oleh gerakan tersebut adalah garis lurus.

Akan tetapi, pada beberapa momen, para penari juga akan menggunakan koreografi yang lain. Oleh sebab itu, pola lantai tari Falabea yang muncul pun tidak akan selalu lurus. Variasi gerakan tersebut, akan membuat penampilan para penari Falabea terlihat lebih menarik.

Gerakan Tari Falabea Papua

Salah satu fungsi dari tari Perang adalah untuk mengobarkan semangat juang dari para prajurit yang akan pergi berperang.

Oleh karena itu, gerakan tari Perang pada umumnya energik serta aktif. Hal ini untuk menunjukkan semangat dari perjuangan para prajurit dalam peperangan.

Para penari akan berlari dengan kompak, seolah-olah sedang menyerang musuh dengan menggunakan tombak dan panah. Adapun untuk membuat penonton terhibur, akan ada skenario peran yang diterapkan dalam pertunjukan tari Falabea.

Sekelompok penari memiliki peran sebagai musuh dalam tari Falabea, sementara kelompok lainnya berperan sebagai pasukan perang. Di antara para penari tersebut, ada pula seorang penari yang berperan sebagai ketua suku.

Seorang penari yang berperan sebagai kepala suku, memiliki kewajiban untuk memberi arahan dalam memulai tari Perang, sehingga gerakan setiap penari akan terlihat kompak dan serasi.

Setelah tari Perang dimulai, para penari kemudian akan bergerak dengan berbagai macam gaya. Dimulai dari menyilangkan kaki hingga mengayunkan tangan ke arah depan.

Setiap penari akan memainkan anak panah yang dipegang pada tangan kanan, sementara tangan kanannya akan memegang sebuah busur. Terkadang, para penari juga akan memainkan tombak, seolah-olah sedang melawan musuh dalam sebuah perang.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

https://www.kompas.com/skola/read/2023/03/06/220000169/tari-falabea-dari-papua--properti-pola-lantai-dan-gerakannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke