Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Pantun dan Seloka

KOMPAS.com - Pantun dan seloka termasuk puisi lama. Keduanya masih terikat aturan baku menyangkut jumlah baris, rima, serta suku kata.

Selain termasuk puisi lama, pantun dan seloka juga terdiri dari empat baris. Tema yang dibawakan pun juga sangat beragam.

Bedanya pantun dan seloka

Meski memiliki beberapa kesamaan, pantun dan seloka itu berbeda, baik dari segi pengertian, maupun ciri-cirinya.

Jelaskan perbedaan pantun dan seloka! 

Perbedaan pantun dan seloka yang paling terlihat adalah pengertiannya.

Menurut Rian Damariswara dalam buku Konsep Dasar Kesusastraan (2018), pantun adalah puisi Indonesia (Melayu) yang memiliki beberapa aturan dalam pembuatannya.

Awalnya pantun identik dengan bentuknya yang lisan. Namun saat ini, banyak pantun yang dibuat tertulis.

Dikutip dari buku Teori Sastra (2019) oleh Juwati dan Syaiful Abid, seloka adalah pantun berkait yang tiap baitnya terdiri atas empat baris.

Seloka disebut pantun berkait karena tiap baitnya saling berhubungan. Bait pertama dan kedua berhubungan dengan bait selanjutnya.

Selain pengertian, perbedaan pantun dan seloka juga terletak pada ciri-cirinya.

Berikut ciri-ciri pantun:

  • Tiap bait terdiri atas empat baris (larik)
  • Tiap baris memuat 8 sampai 12 suku kata
  • Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b
  • Baris pertama dan kedua adalah sampiran
  • Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Sementara itu, dilansir dari buku Mengenal Lebih Dekat (2020) oleh Sri Khairani Lubis dkk, ciri-ciri seloka adalah:

Kesimpulannya, perbedaan pantun dan seloka adalah satu bait pantun memuat sampiran dan isi. Dengan demikian, isinya langsung dijabarkan dalam satu bait yang sama.

Sementara seloka merupakan rangkaian pantun yang sambung-menyambung. Isinya tidak selalu dijabarkan dalam satu bait yang sama.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/12/06/080000969/perbedaan-pantun-dan-seloka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke