Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hukum Ohm: Pengertian, Bunyi, dan Hambatannya 

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Pada rangkaian tertutup akan terjadi suatu aliran arus listrik. Di mana arus listrik tersebut mengalir karena adanya perbedaan potensial antara dua titik di sebuah pengantar, misalnya saja pada lampu senter, televisi, radio, dan lainnya.

Dilansir dari situs National Center for Biotechnology Information (NCBI), Hukum Ohm adalah hubungan antara tiga fenomena fisik, yaitu arus, tegangan, dan hambatan.

Hukum ohm juga diartikan sebagai arus listrik yang sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan resistensi. 

Sedangkan menurut Kamus Collins, Hukum Ohm merupakan prinsip arus listrik yang mengalir melalui suatu konduktor yang sebanding dengan beda potensial. Namun suhu tetap bernilai konstan. Konstanta proporsional merupakan resistansi dari konduktor.

Persamaan Hukum Ohm dan rumus Hukum Ohm menggambarkan mengenai bagaimana arus mengalir melalui material apa saja saat tegangan diberikan. Satu hal yang perlu kamu ingat yaitu perbedaan antara resistensi rendah dan resistensi yang tinggi.

Sebuah kabel listrik ataupun konduktor lain mempunyai resistensi rendah, hal tersebut berarti bahwa arus akan mengalir dengan mudah. Sebaliknya, apabila resistensi tinggi, maka arus akan sulit untuk mengalir.

Hukum Ohm biasanya digambarkan dengan grafik hubungan linear antara tegangan (V) dan arus (I) di dalam rangkaian listrik. Kita bisa membayangkan bagaimana bentuk Hukum Ohm dengan ilustrasi pipa, sebagai berikut: 

  • Pipa air merupakan resistensi (R) dalam rangkaian, dihitung di di dalam Ohm (Ω).
  • Air merupakan arus listrik (I) yang mengalir di dalam rangkaian, dihitung di dalam ampere (A).
  • Perbedaan tinggi antara air yaitu tegangan (V) dalam rangkaian, dihitung dengan volt (V).

Dari penjelasan diatas, ilustrasinya menjadi seperti ini:

Bunyi Hukum Ohm, yaitu: “Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar atau hambatan besarnya sebanding dengan beda potensial atau tegangan antara ujung-ujung penghantar tersebut. Pernyataan itu bisa dituliskan sebagai berikut yaitu I ∞ V.”

Di dalam kehidupan sehari-hari, kuat arus dibutuhkan seperti kuat arus listrik. Misalnya saja, apabila menghubungkan kawat dengan baterai 6 V, maka aliran arus akan dua kali lipat dibandingkan bila dihubungkan ke baterai 3 V.

Hambatan listrik 

Menurut persamaan Hukum Ohm, hambatan listrik bisa diartikan sebagai hasil bagi beda potensial antara ujung-ujung penghantar dengan kuat arus yang mengalir pada penghantar itu sendiri.

Untuk mengenang jasa Georg Simon Ohm, namanya digunakan sebagai satuan hambatan listrik yang kita kenal dengan Ohm atau (Ω).

Penghantar tersebut dikatakan memiliki hambatan satu ohm jika di dalam penghantar mengalir sebuah arus listrik sebesar satu ampere. Di mana hal itu disebabkan adanya beda potensial antara ujung-ujung penghantar sebesar satu volt.

Berikut jenis-jenis hambatan dan cara mengukurnya: 

Jenis-jenis hambatan listrik

Di dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa jenis hambatan atau resistor yang kerap digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Jenis-jenis hambatan tersebut adalah: 

  • Resistor tetap 

Di dalam resistor tetap yang umumnya dibuat dari karbon ataupun kawat nikrom tipis, nilai hambatannya disimbolkan dengan berbagai warna-warni yang melingkar di kulit luarnya. Simbol warna tersebut memiliki arti sesuai dengan letaknya.

  • Resistor variabel

Di pasaran, resistor variabel yang kita kenal ada dua macam, yaitu resistor variabel tipe berputar dan bergeser.

Pada dasarnya, cara kerja dari kedua resistor tersebut adalah sama, yaitu dengan menggeser atau memutar kontak luncur guna menambah ataupun mengurangi nilai hambatan sesuai dengan kebutuhan.

Resistor variabel tersebut bisa kita temukan di dalam sistem volume yang ada di radio, tape recorder, dan peralatan elektronik lain.

Mengukur hambatan listrik

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur hambatan listrik, yaitu:

  • Mengukur hambatan secara langsung 

Kebanyakan orang pasti sudah mengetahui multimeter yaitu sebuah alat yang bisa digunakan untuk mengukur kuat arus, beda potensial, dan hambatan.

Untuk mengukur hambatan menggunakan multimeter, maka kita harus lebih dulu memutar saklar yang ada di dalam multimeter ke arah yang bertanda R.

Dengan begitu, multimeter sudah berfungsi sebagai ohm meter atau pengukur hambatan. Hubungkan ujung-ujung terminal multimeter dengan ujung benda yang akan diukur hambatannya, Lalu perhatikan skala yang ditampilkan pada multimeter.

  • Mengukur hambatan secara tidak langsung 

Selain menggunakan multimeter, kita juga bisa menggabungkan voltmeter dan amperemeter secara bersamaan pada rangkaian listrik yang akan diukur hambatannya.

Voltmeter dipasang secara paralel, sementara amperemeter dipasang secara seri dengan benda yang akan diukur hambatannya.

  • Hambatan pada kawat penghantar

Kawat penghantar yang digunakan pada kawat listrik tentu akan memiliki hambatan, walaupun nilainya kecil. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya hambatan suatu penghantar.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/23/093000569/hukum-ohm--pengertian-bunyi-dan-hambatannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke