Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aturan Oktet dalam Kimia

Setiap unsur di Bumi tersusun dari proton dan neutron pada inti atom dan elektron pada kulit atom. Elektron valensi atau elektron pada kulit terluar atomlah yang menentukan apakah suatu unsur stabil atau tidak.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, aturan oktet menyatakan bahwa atom cenderung bereaksi dengan unsur lainnya untuk membentuk 8 elektron valensi dan berubah menjadi stabil. Delapan buah elektron valensi dianggap stabil karena kulit terluar atom tersebut terisi penuh.

Saat kulit elektron terluar terisi penuh, unsur tersebut akan sulit untuk melepas maupun menerima elektron dari lingkungan sehingga stabil dan tidak mudah bereaksi.

Untuk atom yang memiliki elektron valensi lebih atau kurang dari 8, maka atom tersebut akan berikatan dengan atom lain.

Contohnya adalah karbon (C) yang berikatan dengan 2 atom oksigen (O) untuk memenuhi aturan oktet. Karbon memiliki elektron valensi 4 dan oksigen memiliki elektron valensi 6.

Contoh Soal:

Gas mulia yang memiliki susunan elektron valensi tidak sesuai aturan oktet adalah…

Jawaban:

Ada enam unsur dalam golongan gas mulia, yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Untuk mengetahui apakah unsur-unsur tersebut memenuhi aturan oktet, kita harus menentukan konfigurasi elektronnya:

[He]: 2
[Ne]: 2 8
[Ar]: 2 8 8
[Kr]: 2 8 18 8
[Xe]: 2 8 18 18 8
[Rn]: 2 8 18 32 18 8

Dilansir dari Brilliant, helium mengikuti aturan duplet dimana atomnya dapat stabil dengan hanya 2 elektron pada kulitnya. Hal ini karena helium hanya memiliki satu kulit elektron yang hanya dapat menampung 2 elektron.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/14/190029269/aturan-oktet-dalam-kimia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke