Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tantangan Mewujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia

KOMPAS.com – Jika dilihat sekilas, ketahanan pangan akan mudah diwujudkan di negara Indonesia. Sebab Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan pertanian luas serta sebagian besar mata pencarian penduduknya adalah sebagai petani.

Meskipun merupakan negara agraris yang memiliki lahan pertanian luas serta sebagian besar mata pencarian penduduknya adalah sebagai petani, tetap saja mewujudkan kondisi ketahanan pangan di Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah.

Masih ada banyak tantangan yang harus dilewati Indonesia demi mewujudkan kondisi ketahanan pangan.

Dalam artikel jurnal Menuju Ketahanan Pangan Indonesia Berkelanjutan 2025: Tantangan dan Penanganannya (2014) karya Achmad Suryana, dijelaskan bahwa ada dua jenis tantangan yang harus dilewati Indonesia demi mewujudkan ketahanan pangan, yaitu:

Tantangan pada sisi penyediaan pasokan

Ada empat masalah yang harus diatasi pada tantangan ini, yaitu:

  • Kendala sumber daya alam

Kendala sumber daya alam di sini mengacu pada ketersediaan lahan untuk pertanian. Dulu, Indonesia memang memiliki lahan pertanian yang luas, tetapi sekarang lahan tersebut perlahan hilang akibat konversi lahan pertanian untuk kegiatan industri.

Hal tersebut tentu menjadi masalah karena menurunya jumlah ketersediaan lahan akan berdampak pada menurunnya kapasitas produksi pangan nasional. Hal tersebut semakin buruk karena produksi pangan Indonesia masih berbasis lahan (land base).

  • Dampak perubahan iklim global

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, perubahan iklim global secara ekstrem cukup terasa di Indonesia.

Misalnya, pola dan intensitas curah hujan yang berbeda dari sebelumnya, kenaikan temperatur udara, banjir dan kekeringan yang sering terjadi, intesitas serangan hama, hingga penyakit yang semakin tinggi.

Contoh masalah iklim tersebut bisa berdampak pada penurunan produktivitas tanaman pangan.

Agar tanaman pangan tidak terganggu, maka diperlukan penyesuaian, seperti penyesuaian waktu tanam, pola tanam, serta penggunaan varietas yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.

  • Pertanian Indonesia masih didominasi usaha tani skala kecil

Memang sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencarian sebagai petani. Akan tetapi, bukan usaha tani skala besar yang mendominasi, melainkan usaha tani skala kecil.

Petani skala kecil seringkali dihadapkan pada masalah klasik seperti keterbatasan akses terhadap pasar, permodalan, serta informasi dan teknologi.

Apabila masalah tersebut tidak segera diatasi, akan terasa berat bagi Indonesia untuk mewujudkan kondisi ketahanan pangan.

  • Ketidakseimbangan produksi pangan antarwilayah

Hampir 50 persen lebih produksi pangan nasional ada di pulau Jawa. Hal ini menujukan bahwa ada ketidakseimbangan produksi pangan antarwilayah.

Jika hal ini tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada peningkatan permasalahan upaya pemerataan pangan dan ongkos distribusi pangan, sehingga mempersulit penyediaan pangan secara merata ke seluruh daerah di Indonesia.

Agar masalah tersebut tidak berlarut-larut, maka pemerintah harus melakukan pembangunan infrastruktur dan sistem logistik pangan antarwilayah secara merata.

Tantangan pada sisi pemenuhan kebutuhan

Ada dua masalah yang harus diatasi pada tantangan ini, yaitu:

  • Perubahan selera masyarakat

Perkembangan teknologi yang begitu masif berdampak pada perubahan selera konsumsi pangan masyarakat. Masyarakat saat ini cenderung lebih menyukai makanan cepat saji dari pada makanan lokal atau nasional.

Makanan lokal atau nasional dianggap tradisional sehingga masyarakat perlahan mulai meninggalkannya. Perkembangan teknologi memang membawa dampak terhadap berkembangnya budaya konsumerisme dan gaya hidup konsumtif.

Untuk melawan atau mengantisipasi perubahan selera pangan masyarakat, pemerintah harus segera mengambil kebijakan. Salah satunya dengan menyelenggarakan kampanye gerakan cinta pangan lokal nusantara.

Kampanye tersebut diharapkan dapat mengimbangi perubahan selera pangan masyarakat akibat perkembangan teknologi.

  • Konsumsi pangan

Dalam artikel jurnal Ketahanan Pangan: Situasi, Permasalahan, Kebijakan, dan Pemberdayaan Masyarakat (2008) karya Yunastiti Purwaningsih, dijelaskan bahwa salah satu masalah dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia adalah belum tercukupinya konsumsi energi masyarakat.

Konsumsi energi masyarakat masih lebih rendah dari yang direkomendasikan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) VIII. Masalah lainnya adalah upaya diversifikasi pangan di Indonesia belum berjalan lancar.

Sebab ketergantungan terhadap beras sebagai sumber energi utama masih tinggi. Padahal Indonesia memiliki potensi bahan pangan lain yang sangat besar.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka pemerintah harus lebih keras lagi dalam mengupayakan diversifikasi pangan di Indonesia. Agar ketergantungan terhadap beras bisa dikurangi sehingga pemanfaatan bahan pangan lain bisa maksimal.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/30/171915369/tantangan-mewujudkan-ketahanan-pangan-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke