Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Strategi Serangan dalam Permainan Bola Voli

Pada permainan tersebut juga membutuhkan strategi dan taktik yang baik dalam bertahan ataupun menyerang tim lawan.

Secara garis besar, strategi pertahanan dalam permainan voli sangat mengandalkan kemampuan blocking dari tiap pemainnya.

Karena strategi pertahanan bisa dilakukan oleh perseorangan, kelompok, maupun tim.

Menurut Reni Sulastriani dalam Buku Menjadi Pemain Bola Voli Andal (2011), strategi serangan dalam permainan voli bertujuan untuk mematikan bola di area lawan, selain untuk mencetak poin dan memenangkan pertandingan.

Sama seperti strategi pertahanan, strategi serangan dalam permainan voli juga dilakukan oleh perseorangan, bekelompok serta dalam tim.

Bagaimana strategi serangan dalam permainan voli?

  • Serangan dari perseorangan

Serangan ini biasanya dilakukan oleh pemain depan atau oleh smasher. Namun, pemain belakang juga bisa melakukan serangan dengan servis.

Jika servis dilakukan dengan tepat, bola akan dengan mudah mati di area lawan.

Agar bisa berjalan dengan baik dan berhasil mencetak poin, berikut enam hal yang harus diperhatikan ketika menerapkan teknik serangan individu, dengan melakukan servis:

Selain melakukan servis, serangan secara perseorangan juga bisa dilakukan dengan melakukan smash.

Arah datang dan tempat jatuhnya bola menjadi penentu dalam keberhasilan melakukan serangan.

Ada enam hal yang harus diperhatikan oleh seorang smasher saat akan melakukan serangan individu, yakni:

  • Serangan secara berkelompok

Serangan secara berkelompok dilakukan oleh dua hingga lima orang pemain. Strategi serangan ini dilakukan dengan melakukan umpan, smash serta pukulan.

  • Serangan secara tim

Strategi serangan ini dilakukan oleh semua pemain dalam satu tim.

Ada tiga formasi yang bisa dalam stategi serangan secara tim dalam permainan voli.

  • Formasi 3:3

Formasi ini juga sering dikenal sebagai formasi berpasangan karena ada sepasang peran dalam sebuah tim voli.

Formasi ini memiliki tiga peyerang utama serta tiga orang setter. Formasi ini jarang digunakan karena akan menciptakan ruang pertahanan yang lemah.

Selain itu, formasi ini juga membuat blocker merasa kewalahan dalam melakukan blocking.

  • Formasi 2:2:2

Jenis formasi ini paling sering digunakan dalam pertandingan voli, karena pembagian tugasnya lebih merata.

Dua orang pemain serba bisa atau bisa melakukan blocking atau teknik lainnya.

Dua orang lainnya menjadi setter atau penyerang utama, sedangkan dua orang sisanya bisa menjadi penyerang.

  • Formasi 1:5

Jenis formasi ini berarti tim hanya memiliki satu pemain sebagai setter khusus. Tiga orang menjadi pemain serba bisa dan dua orang lannya menjadi penyerang utama.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/23/153000469/strategi-serangan-dalam-permainan-bola-voli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke