Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perlawanan Kolonialisme dan Imperialisme: Maluku Angkat Senjata

KOMPAS.com - Awal mula Maluku angkat senjata dimulai saat masuknya Portugis di Maluku pada tahun 1521 di wilayah Ternate.

Menurut Sejarah Indonesia: Masuknya Islam Hingga Kolonialisme (2020) karya Ahmad Fakhri Hutauruk, terjadi pertemuan antaa bangsa Spanyol dan Bangsa Portugis hingga melahirkan perjanjian Saragosa dan Spanyol keluar dari Maluku.

Dengan keluarnya Spanyol dari Maluku, maka Portugis secara leluasa memonopoli perdagangan di Maluku. Keserakahan dan ketamakan Portugis membuat rakyat Maluku angkat senjata.

Seperti apa Maluku angkat senjata melawan bangsa barat seperti Portugis dan VOC?

Kedatangan Bangsa Belanda ke Maluku disambut dengan tangan terbuka. Hal ini dikarenakan bahwa bangsa Portugis adalah bangsa yang dimusuhi oleh bangsa Maluku dan bangsa Belanda.

Hingga kemudian bangsa Maluku saling bekerja sama dengan bangsa Belanda untuk mengusir bangsa Portugis

Setelah Portugis meninggalkan Maluku pada tahun 1613, VOC merebut benteng Portugis yang disebut dengan Benteng Victoria. Hingga kemudian mendirikan benteng baru yang dinamakan Benteng Oranje.

Perlawanan Maluku

Menurut Miskuindu dalam Sejarah Nasional Indonesia (2019), awal dari Maluku mengangkat senjata dimulai saat peperangan dipimpin oleh Kakikali pada tahun 1646 namun perlawanan ini cepat dipadamkan oleh VOC.

Maluku angkat senjata melawan VOC yang paling fenomenal adalah di Tidore pada tahun 1779. Perlawanan ini dipimpin oleh Sultan Nuku setelah tertangkapnya Sultan Jamalludin.

Sultan Nuku melakukan strategi Politik Devide et Impera, sama dengan taktik yang dilakukan bangsa barat untuk melawan Belanda. Cara yang dilakukan adalah dengan cara menghasut orang Inggris untuk mengusir VOC.

Setelah berhasil, Sultan Nuku menyerang bangsa Inggris untuk keluar dari Maluku. Upaya ini berhasil mempertahankan Maluku dari bangsa barat hingga akhir hayatnya. 

Perang Pattimura

Setelah kepergian Inggris karena perjanjian Traktar London, Belanda kembali menguasai Indonesia pada awal abad ke 19. Adanya Belanda di Maluku justru menambah kesengsaraan bagi rakyat Maluku. 

Rakyat Maluku tidak mau terus menderita dibawah keserahahan bangsa belanda, oleh karena itu, perlu mengadakan perlawanan untuk menentang kebijakan belanda di bawah pimpinan  komando Thomas Matulessy atau biasa disebut Kapitan Pattimura.

Kapitan Pattimura mengawali peperangan dengan menyerang pos-pos dan benteng Belanda di Saparua pada 16 Mei 1817. Penyerangan tersebut membuahkan hasil, Kapitan Pattimura berhasil kmerebut Benteng Duurstede. 

Belanda dengan kekuatan lebih 200 prajurit di bawah pimpinan Mayor Beetjes menyerang Pattimura dan pasukannya di Saparua. Upaya perebutan kembali benteng Duurstede dan Saparua dapat digagalkan oleh Pattimura dan pasukannya. 

Kemenangan dalam pertempuran lain juga didapatkan oleh Pattimura di sekitar pulau Seram, Hatawano, Hitu, Haruku, Waisisil dan Larike.

Dalam buku Kapitan Pattimura (1985) karya I.O Nanulaitta, Pengkhianatan Raja Booi dari Saparua mengakibatkan Pattimura tertangkap dan dihukum gantung. Raja Booi membocorkan informasi tentang strategi perang Pattimura dan rakyat Maluku, sehingga Belanda mampu merebut kembali Saparua.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/07/160943969/perlawanan-kolonialisme-dan-imperialisme-maluku-angkat-senjata

Terkini Lainnya

Kethoprak sebagai Drama Tradisional dan Modern

Kethoprak sebagai Drama Tradisional dan Modern

Skola
Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Skola
10 Jenis Drama Jawa

10 Jenis Drama Jawa

Skola
Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Skola
Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Skola
Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Skola
Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Skola
Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Skola
Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Skola
Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Skola
Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Skola
Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Skola
Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Skola
Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Skola
Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke