Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Faktor Pendukung Berdirinya Dinasti Ayyubiyah

Sholahuddin Al Ayyubi merupakan panglima perang muslim yang berhasil merebut Kota Yerusalem pada Perang Salib.

Perang Salib dikenal tidak hanya dikenal di dunia Islam tapi juga peradaban barat. Selama Dinasti Ayyubi berkuasa disebagian besar wilayah Timur Tengah pada abad ke-12 dan ke-13.

Apa faktor pendukung berdirinya Dinasti Ayyubiyah.

Berdirinya Dinasti Ayyubiyah

Dinasti Ayyubiyah dibawah kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil menggantikan Dinasti Fatimiyah yang berkuasa sebelumnya.

Dinasti Ayyubiyah diketahui telah membawa angin segar bagi pertumbuhan dan perkembangan paham sunni, terutama dalam bidang fiqh syafi'ah.

Karena pada masa Dinasti Fatimiyah yang dikembangkan adalah paham syiah.

Wilayah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah mencapai wilayah wilayah Mesir, Damaskus, Aleppo, Diyarbakr, serta Yaman.

Dalam buku Shalahuddin Al-Ayyubi: Pahlawan Islam Pembebas Baitul Maqdis (2007) karya Ali Muhammad Ash-Shallabi, kekuasaan Shalahuddin bermula sejak menjabat sebagai perdana menteri di bawah kekuasaan politik Dinasti Ubaidiyah.

Akan tetapi secara de jure, ia tunduk kepada kekuasaan Nurrudin Mahmud yang berkuasa di Damaskus hingga wafatnya pada 569 H atau 1174 M.

Oleh karena itu, merupakan permulaan berdirinya Dinasti Ayyubiyah yang diakui oleh Khalifah Abbasiyah, Al-Mustadhi Billahi pada 570 H atau 1175 H.

Faktor berdirinya Dinasti Ayyubiyah

Lemahnya atau kemunduran Dinasti Fatimiyah menjadi salah satu faktor berdirinya Dinasti Ayyubiyah.

Dinasti Fatimiyah mengalami kemunduran karena ada permasalahan internal kerajaan.

Masalah tersebut timbul karena ada perebutan Wazir di antara para suku yang ada di dalam kerajaan. Selain itu juga adanya serangan pasukan Salib ke Mesir.

Awalnya Shalahuddin Al-Ayyubi dikirim ke Dinasti Fatimiyah di Mesir bersama pamannya Syirkuh pada 1164 oleh penguasa Damaskus Nuruddin Zanki.

Pengiriman tersebut untuk membantu melawan serangan pasukan Salib.

Dalam pertempuran tersebut pasukan Syirkuh dapat mengalahkan tentara salib sekaligus menguasai Mesir.

Syirkuh kemudian diangkat sebagai wazir (perdana menteri). Namun hanya menjabat selama dua bulan karena meninggal.

Jabatan wazir kemudian digantikan oleh keponakaannya, Shalahuddin Al-Ayyubi. Shalahuddin Al-Ayyubi mulai menguasai Mesir 1169 M, tapi baru dapat menghapus kekuasaan Dinasti Fatimiyah pada 1171 M.

Meski telah menjadi penguasa Mesir penuh, namun tetap tunduk kepada Nuruddin Zangi dan tetap mengakuai kekhalifahan Fatimiyah.

Setelah Nuruddin wafat dan digantikan anaknya Sultan Ismail Malik Syah timbul krisis politik internal.

Kondisi itu mampu dimanfaatkan pasukan Salip menyerang Damaskus. Namun Shalahuddin Al-Ayyubi mampu mengamankannya.

Karena hasutan, Sultan Ismail Malik Syah balik menyerang Shalahuddin Al-Ayyubi dengan meminta bantuan pasukan Salib. Namun pasukan Sultan Ismail Malik Syah dapat dikalahkan.

Dinasti Ayyubiyah terkenal mengenai jihadnya.

Dinasti tersebut memiliki peran besar dalam menghadapi gempuran musuh dalam perang Salib diberbagai wilayah.

Shalahuddin Al-Ayyubi memiliki dua ambisi besar dalam hidupnya. Di mana menggantikan Islam Syiah di Mesir dengan Sunni dan memerangi orang-orang Franka dalam perang suci. 

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/07/212000669/faktor-pendukung-berdirinya-dinasti-ayyubiyah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke