Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sistem Ekskresi Manusia

Di dalam tubuh terjadi proses pembakaran sari-sari makanan agar diperoleh zat gizi atau energi yang berguna bagi tubuh.

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam proses tersebut dihasilkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh.

Jika zat-zat tersebut tetap berada di dalam tubuh dan tidak dibuang akan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu zat-zat yang tidak berguna harus dikeluarkan dari tubuh.

Alat Ekskresi

Organ yang berfungsi mengangkut zat-zat sisa tersebut adalah darah yang dibawa ke alat-alat pengeluaran.

Ada beberapa alat pengeluaran untuk mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna tersebut, yakni:

  1. Ginjal
  2. Hati
  3. Paru-paru
  4. Kulit

Berikut penjelasannya:

Ginjal

Ginjal atau ren sering disebut sebagai buah pinggang. Ginjal mempunyai fungsi sebagai organ ekskresi yang penting.

Di mana zat sisa yang dikeluarkan adalah berupa urine. Fungsi ginjal jika dikhususkan sebagai pengatur keseimbangan air, pengaturan konsentrasi garam dalam darah, dan menjaga keseimbangan asam basa darah.

Ginjal memilik dua buah, terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang.

Di mana ginjal yang berada di bagian kiri tulang pinggang letaknya sedikit lebih tinggi dari ginjal yang ada disebelah kanan.

Masing-masing ginjal memiliki panjang 6 - 7,5 sentimeter, tebal 1,4 - 2,5 sentimeter, dan berat kira-kira 140 gram (pada orang dewasa).

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), ginjal itu berbentuk seperti kacang merah yang berwarna merah keunguan. Satu sisi panjang dan cembung disisi sebaliknya.

Sumbu panjang ginjal sejajar dengan tubuh, tetapi ujung atas masing-masing ginjal dimiringkan sedikit ke dalam menuju tulang belakang.

Ginjal tersusun oleh dua lapisan, yakni korteks (kulit ginjal) yang merupakan lapisan ginjal terluar. Sementara lapisan dalam disebut medula (sumsum ginjal).

Bagian paling dalam, berupa rongga dengan disebut pelvis renalis.

Pada ginjal terdapat arteri renal (arteri ginjal) yang menyuplai darah. Masing-masing arteri renal ini memiliki jaringan pembuluh (kapiler) di korteks. Sehingga bagian korteks tampak lebih gelap daripada bagian medula.

Hati

Kerja ginjal untuk mengeluarkan zat-zat tidak berguna bersinggungan erat dengan fungsi hati.

Awalnya darah akan disaring terlebih dahulu oleh hati untuk dipisahkan dari limbah-limbahnya.

Limbah dari darah selanjutnya dipecah oleh hati menjadi zat urea. Kemudian urea akan dibawa ke ginjal dengan aliran daerah untuk menjadi urine.

Hati juga akan menghasilkan produk sampingan berupa cairan empedu. Empedu ini kemudian disalurkan ke usus untuk memecah lemak selama pencernaan dan membantu membuang limbah sisa dalam bentuk feses.

Paru-paru

Paru-paru merupakan organ penting untuk mengatur jalannya pernapasan. Banyak yang tidak tahu jika paru-paru juga menjadi bagian penting dari sistem ekskresi.

Zat sisa dari paru-paru adalah karbon dioksida dan air yang dihasilkan dari proses pernapasan.

Fungsinya menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Itu disebut pernapasan eksternal atau bernapas.

Paru-paru pada manusia berjumlah sepasang, ada di dalam rongga dada yang dilindungi tulang rusuk.

Paru-paru merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan.

Karbon dioksida dan uap air dikeluarkan oleh tubuh lewat paru-paru.

Kulit

Kulit juga sebagai alat ekskresi lewat keringat yang dikeluarkan. Luas kulit pada manusia dewasa sekitar 20.000 sentimeter persegi dan sekitar 0,01 - 0,5 sentimeter.

Keringat yang dikeluarkan dipengaruhi oleh aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, keadaan kesehatan dan goncangan emosi.

Keringat manusia terdiri dari air, garam-garam terutama garam dapur, sisa metabolisme sel, urea, serta asam.

Pada kulit tersusun dua lapisan, yakni:

  1. Kulit ari (epidermis)
  2. Kulit jangat (dermis)

Berikut penjelasannya:

  • Kulit ari

Dalam kulit ari tersusun oleh dua lapisan, yakni lapisan tanduk (stratum korneum) dan lapisan dalam (malpighi).

Lapisan tanduk merupakan jaringan yang mati dan tersusun dari berlapis-lapis jaringan sel pipih.

Fungsi lapisan tanduk melindungi sel-sel di bawahnya dan mencegah masuknya bibit penyakit.

Lapisan malpighi terdiri dari sel-sel yang aktif membelah dan menghasilkan pigmen melanin.

Terdapat juga stratum lusidum dan stratum granulosum yang mengandung pigmen serta stratum germinativum yang berfungsi membentuk sel-sel baru ke arah luar.

  • Kulit jangat

Kulit jangat terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat (glandula sudorifera), dan kelenjar minyak (glandula sebassea).

Kelenjar keringat berbentuk sederhana berupa pipa memanjang dari lapisan Malpighi masuk ke dalam bagian dermis.

Pangkal kelenjar menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kapiler darah ini kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri dari air.

Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran keringat ke permukaan kulit.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/24/120000369/sistem-ekskresi-manusia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke