Letak ini berpengaruh terhadap perekonomian dan kehidupan masyarakat di ASEAN.
Dari situs resmi ASEAN, berikut Kompas.com rangkum pengaruh letak astronomi terhadap karakteristik dan kehidupan masyarakatnya:
Cuaca dan iklim
Lokasi geografis di sekitar garis ekuator atau garis khatulistiwa ini membuat seluruh negara-negara di Asia Tenggara beriklim tropis dan subtropis.
Di iklim tropis, hanya ada dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Musim dipengaruhi oleh angin muson atau monsoon yang berganti setiap setengah tahun sekali.
Angin muson timur membawa musim kemarau di bulan Mei sampai September, sedangkan muson barat membawa musim hujan di bulan November sampai Maret.
Dengan adanya musim hujan, negara-negara di ASEAN mendapat curah hujan yang tinggi. Rata-rata satu tahunnya 1.500 milimeter. Banyak wilayah yang curahnya dua hingga tiga kali lipat angka itu.
Keanekaragaman hayati
Karena beriklim sama, ASEAN relatif punya kekayaan alam yang sama.
Wilayah ASEAN menguasai empat titik keanekaragaman hayati.
Tiga dari 17 negara paling beragam di dunia adalah anggota ASEAN. Mereka adalah Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Wilayah ASEAN menjadi rumah bagi 9 persen burung endemik dan 11 persen spesies mamalia. Ini membuat ASEAN wilayah dengan proporsi burung endemik terbesar di dunia.
Begitu juga tumbuhan berpembuluh endemik, sekitar 25 persen dari total yang ada di dunia, ada di negara-negara ASEAN.
Selama dua dekade terakhir, lebih dari 2.000 spesies baru ditemukan di wilayah ASEAN.
Begitu pula dengan kekayaan bawah laut. Wilayah ASEAN menjadi pusat keanekaragaman hayati laut yang dikenal sebagai Coral Triangle atau Segitiga Terumbu.
Di lautan ASEAN, ada beragam jenis terumbu karang. Luas terumbu karang sekitar 70.000 kilometer persegi atau 28 persen dari total terumbu karang di dunia.
Perekonomian
Lanskap Asia Tenggara ditandai dengan banyaknya pegunungan, dataran hijau, dan dataran tinggi.
Sementara perairannya umumnya laut dangkal dan jumlah sungai yang sangat banyak. Sungai ini berpengaruh pada perekonomian negara-negara ASEAN.
Iklim yang mendukung dan banyaknya sungai membuat sebagian besar negara ASEAN mengandalkan agrikultur sebagai sumber pangan dan ekspor.
Selain pangan, negara-negara ASEAN juga menghasilkan pisang, karet, kelapa sawit, dan kelapa.
Kekayaan bumi yang menguntungkan antara lain minyak, emas, timah, tembaga, dan mineral lainnya.
Negara-negara ASEAN juga jadi pusat pengolahan tekstil, garmen, elektronik, gula.
Banyaknya hutan tropis di Asia Tenggara juga membuat negara-negara ASEAN jadi pengekspor kayu dan buah-buahan.
Penduduk Asia Tenggara yang padat, mencapai 500 juta, juga menjadi pasar yang memikat dunia. Seper sepuluh penduduk dunia tinggal di Asia Tenggara.
Pembagian Waktu
Sepuluh negara di Asia Tenggara dipisah oleh empat zona waktu berbeda. Berdasarkan Greenwich Mean Time (GMT) atau Coordinated Universal Time (UTC), berikut pembagiannya:
Namun pada 1995, Singapura mengusulkan agar empat zona waktu itu dijadikan satu. Penyatuan zona ini guna melancarkan bisnis dan perekonomian.
ASEAN diusulkan bersatu dengan China mengikuti UTC+08.00.
Selain Singapura, Malaysia juga mengusulkannya pada 2004. Usulan ini terus bergulir kendati belum semua anggota ASEAN setuju.
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/10/152102169/pengaruh-letak-astronomis-asean