Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Pertama Kali Bisa Memeriksakan Gigi Anak ke Dokter?

Kompas.com - 26/08/2022, 13:00 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gigi, salah satu komponen yang ada di dalam mulut, memiliki fungsi untuk mengoyak makanan agar dapat masuk dengan mudah ke dalam tubuh.

Area mulut dan sekitarnya terdiri dari rongga mulut, gigi, gusi, tulang aveolar, tulang rahang, lidah, otot-otot yang menutupi kepala dan leher, otot-otot penelanan, dan mukosa di area pipi, lidah, dasar mulut, terdapat sistem stomatognatik.

Disadur dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), semua komponen sistem stomatognatik ini tak boleh mengalami gangguan, sebab bisa membuat fungsinya tidak berjalan dengan baik.

Dikarenakan mempunyai peran penting, menjaga kesehatan gigi bisa dilakukan dengan memastikan kebersihannya agar tidak memunculkan berbagai masalah ke depan.

Kesehatan gigi ini harus dijaga sejak usia anak-anak, yang tentunya membutuhkan peran orang tua untuk mendidik buah hatinya. Anda memiliki peran untuk mengajarkan pembersihan rongga mulut dengan sikat gigi sedini mungkin.

Baca juga: Apa Saja Manfaat Bermain Puzzle untuk Anak?

Kapan waktu pemeriksaan gigi pertama anak?

Perlu diketahui, pemeriksaan kontrol gigi bertama ke dokter spesialis gigi bisa dilakukan saat anak menjelang usia 1 tahun.

Anak perlu dibawa ke dokter gigi untuk memonitor tumbuh kembang gigi geligi dan rahangnya. Selain itu, juga untuk deteksi dini adanya permasalahan pada gigi geligi dan jaringan pendukung di mulut anak.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan gigi anak ke dokter spesialis gigi setiap 3-6 bulan sekali.

Pemeriksaan gigi secara rutin membantu memonitor penyakit-penyakit pada gigi sedini mungkin.

Baca juga: Anak Pendek Belum Tentu Stunting, Ketahui Ciri-cirinya

Ilustrasi tahapan karies gigiShutterstock/ Inna Kharlamova Ilustrasi tahapan karies gigi

Karies gigi atau gigi berlubang pada anak

Sejauh ini, kerusakan gigi yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah karies gigi atau gigi berlubang sehingga membersihkan dengan cara menyikat gigi harus menjadi bagian dari proses belajar anak.

Pembersihan permukaan gigi atau menyikat gigi dilakukan untuk menghilangkan sisa makanan yang mudah difermentasi, dan menurunkan jumlah bakteri rongga mulut akibat hilangnya energi yang dibutuhkan bakteri dalam menghasilkan produk asam perusak gigi.

Sejak dilahirkan, anak telah mengonsumsi ASI, dengan upaya pengendalian bakteri dan jamur rongga mulut seharusnya telah dilakukan. Pembersihan di daerah gusi yang belum tumbuh gigi dan lidah, bisa menggunakan kain kasa steril yang bisa dilakukan minimal 2-3 kali sehari.

Saat mulai terjadi tanda-tanda awal tumbuhnya gigi sulung, lakukan pembersihan di area yang tumbuh dengan sikat gigi berbulu lembut.

Proses pembersihan harus terus dilakukan. Saat gigi sudah muncul, pembersihan bisa dilakukan dengan menggunakan sikat gigi sesungguhnya.

Baca juga: Kenali Tanda Anak Obesitas dan Cara Mengatasinya

Mencegah penyakit gigi dan mulut

Dituliskan dalam laman Kemenkes, terdapat beberapa cara untuk mencegah penyakit gigi dan mulut, sebagai berikut:

  • Memelihara kebersihan mulut (menghilangkan plak dan bakteri)

Untuk mencegah karies gigi, dimulai dari hal sederhana seperti menyikat gigi secara rutin dengan pasta gigi. Penyikatan gigi dapat dilakukan minimal dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.

Menggosok gigi secara rutin menjadi cara paling efektif, agar dapat memutus rantai penyebab terjadinya karies dan penyakit mulut lainnya.

  • Membiasakan konsumsi makanan berserat dan menyehatkan gigi

Selain bagus untuk kesehatan tubuh, makanan berserat juga bagus untuk gigi dan mulut.
Buah-buahan dapat membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel pada sela-sela gigi.

Baca juga: Gejala Awal Kanker Paru, Apa Saja?

  • Mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket

Makanan yang dikonsumsi merupakan nutrisi penting untuk tubuh. Tapi beberapa makanan mungkin tidak cocok untuk kesehatan gigi dan mulut, seperti makanan manis dan lengket.

Makanan yang mengandung karbohidrat atau tinggi gula, akan membuat kondisi asam di mulut. Dampak yang sama juga berasal dari kebiasaan mengonsumsi minuman selain air putih, seperti minuman manis dalam kemasan.

Jika mengonsumsi makanan yang manis dan lengket, sebaiknya setelah itu langsung menggosok gigi dengan bersih. Hal ini dilakukan agar sisa makanan tidak menempel pada sela-sela gigi yang akan mempercepat proses terjadinya karies dan penyakit mulut lainnya.

  • Periksa gigi secara teratur

Melakukan pemeriksaan gigi secara teratur dapat menjaga gigi tetap sehat. Keberadaan karies gigi dapat terdeteksi sejak dini dan bisa ditangani, sehingga periksa gigi secara teratur menjadi salah satu kunci pencegahannya.

Semakin dini melakukan perawatan gigi, maka semakin mudah penanganan terhadap karies gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com