Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Moluska Raksasa Hidup di Lautan Bumi 80 Juta Tahun Lalu

Kompas.com - 11/11/2021, 20:45 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekitar 80 juta tahun yang lalu, mahluk laut raksasa dengan lengan seperti tentakel dan cangkang melingkar berukuran hingga 2,5 meter hidup di Samudra Atlantik.

Mahluk laut ini adalah amon terbesar di dunia, hewan moluska laut dari kelas Cephalopoda yang sudah punah sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Pada periode akhir Kapur ini, ukuran moluska laut mencapai puncaknya. Namun mengapa itu bisa terjadi?

Sekarang setelah mempelajari sisa-sisa fosil 154 amon dalam berbagai ukuran, tim internasional yang dipimpin oleh ahli paleontologi Christina Ifrim dari Universitas Heidelberg di Jerman memiliki jawabannya.

Baca juga: Mengenal Gajah Laut, Hewan Laut yang Punya Belalai

Mengutip Science Alert, Kamis (11/11/2021) peneliti menyebut jika ukuran besar amon merupakan cara untuk menghindari dimakan oleh hewan laut lainnya, yakni mosasaurus air yang menakutkan.

Predasi adalah pendorong utama tekanan evolusioner. Tapi memang ada yang lain misalnya penyakit, iklim, dan ketersediaan pangan juga dapat memainkan peran penting.

Sifat-sifat yang paling cocok untuk bertahan dari tekanan itu lah yang kemudian diwariskan kepada keturunan yang berikutnya. Dalam kasus amon, tentu saja ukurannya yang luar biasa besar.

Dalam studi ini peneliti mempelajari semua spesimen amon, beberapa di antaranya adalah Parapuzosia leptophylla dan Parapuzosia seppenradensis.

Selain menyimpulkan mengenai mengapa mereka bisa berukuran besar, peneliti juga menemukan beberapa hal menarik lainnya.

Mengutip Live Science, peneliti mengungkap jika kedua spesimen amon tersebut mengikuti siklus pertumbuhan lima tahap yang berbeda, di mana cangkang mereka tumbuh dengan mantap dan morfologinya berubah.

Baca juga: 5 Hewan Laut Paling Berbahaya, Ada yang Ekornya Beracun

Peneliti juga menemukan kapan masing-masing spesimen muncul. Mereka menyebut bahwa sampel P. leptophylla berasal dari zaman Santonian akhir (86,3 juta hingga 83,6 juta tahun yang lalu).

Sementara P. seppenradensis muncul di sedimen yang lebih muda, yakni periode Campanian (83,6 juta hingga 72,1 juta tahun lalu).

Peneliti menyebut, jika Inggris dan Meksiko merupakan wilayah yang berfungsi sebagai tempat bereproduksi para amon. Itu bisa menjelaskan mengapa banyak fosil amon ditemukan di kedua tempat tersebut.

Meski begitu tetap saja masih ada misteri yang belum terpecahkan, seperti soal bagaimana penyebaran mereka ke Atlantik.

Amon dianggap perenang yang agak lambat, tetapi ada kemungkinan mereka menempuh jarak lebih efisien karena ukurannya. Atau bisa juga mereka menyeberangi lautan selama tahap pertumbuhan, di mana ukuran lebih kecil dan bisa tersapu oleh arus laut.

Studi dipublikasikan di jurnal PLOS One.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com