Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Manusia Benapas Hanya dari Satu Lubang Hidung?

Kompas.com - 05/10/2021, 07:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bernapas merupakan proses pertukaran oksigen dan karbondioksida. Namun ternyata, manusia bernapas dari salah satu lubang hidung saja, benarkah?

Dilansir dari Live Science, Senin (4/10/2021), kita jarang bernapas dari kedua lubang hidung sekaligus secara bersamaan.

Dr. Michael Benniger, Dokter Kepala dan Leher di Klinik Cleveland mengatakan, ketika manusia bernapas sekitar 75 persen dari pernapasan berasal dari satu lubang hidung. Sedangkan 25 persen sisanya dilakukan melalui lubang hidung yang lain.

Hal ini disebut dengan nasal cycle atau siklus hidung.

Baca juga: Seperti Manusia, Kadal Anole Punya Scuba untuk Bernapas di Dalam Air

Meski sering tidak disadari, selama siklus hidung berlangsung, salah satu lubang hidung akan tersumbat dan akhirnya hanya sedikit berkontribusi dalam aliran udara pernapasan.

Sementara, lubang hidung sebelahnya menjadi tidak tersumbat dan memberikan lebih banyak aliran udara untuk bernapas.

Menurut studi tahun 2016 yang telah terbit di Jurnal PLOS One, rata-rata pola penyumbatan hidung ini berubah setiap 2 jam sekali.

Benniger menambahkan bahwa tidak ada yang yakin apa penyebab siklus hidung terjadi. Namun terdapat salah satu teori yang banyak dipercayai, yaitu tujuannya untuk menjaga kelembaban lubang hidung.

"Beberapa orang berspekulasi bahwa itu ada hubungannya dengan membiarkan kelembaban menumpuk di satu sisi sehingga tidak terlalu kering," katanya.

Siklus yang sebenarnya terjadi setiap saat pada manusia tersebut mungkin dapat lebih terlihat saat tidur.

Misalnya ketika seseorang berbaring menghadap kanan, gravitasi akan menyebabkan lubang hidung bagian bawah atau lubang hidung kanan menjadi lebih sesak,

Jika hal tersebut terjadi bersamaan dengan giliran lubang hidung kanan menjadi tersumbat, gravitasi karena berbaring menghadap kanan tidak akan memberikan efek.

Tetapi,masih pada contoh kasus yang sama, jika siklus hidung giliran terjadi pada lubang hidung bagian kiri yang tersumbat, kemungkinan pernapasan akan menjadi lebih sulit bahkan dapat membuat orang terbangun dari tidur.

Kendati sering kali terabaikan, biasanya siklus hidung akan menjadi perhatian jika seseorang memiliki penyumbatan atau masalah hidung yang konsisten pada hidung mereka.

Penyebabnya bisa dikarenakan septum yang menyimpang atau dinding antara lubang hidung bergeser yang mengakibatkan mereka terdorong lebih ke salah satu sisi.

Selain septum, tumbuhnya polip atau jaringan yang tumbuh di bagian dalam saluran hidung tanpa muncul rasa sakit juga dapat memberikan efek yang sama.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami

Lebih parah lagi, tumor juga bisa menjadi salah satu penyebabnya meskipun kasusnya jarang ditemui.

Adapun cara untuk melegakan kedua hidung sekaligus dari sumbatan jika terasa begitu mengganggu, bisa dengan dekongestan (obat semprot hidung) atau olahraga.

Tidak hanya itu, menurut studi tahun 2021 di Ear, Nose & Throat Journal, hubungan seksual juga dapat melegakan hidung dan bekerja menjadi pengganti alami dekonsgesten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com