KOMPAS.com - Tadi malam ada fenomena gerhana bulan total (GBT) yang juga disebut bulan merah super (super blood moon). Ini adalah fenomena langka.
Menurut ahli Lapan, fenomena ini tergolong langka karena baru bisa terjadi beberapa puluh tahun lagi, apalagi GBT yang bertepatan dengan peringatan hari raya Waisak terjadinya setiap 195 tahun
Pemberitaan soal GBT ini adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Rabu (25/5/2021) dan Kamis (26/5/2021).
Selain fenomena GBT, belum lama ini peneliti juga menemukan ikan purba yang selama ini dikira sudah punah di lepas pantai Madagaskar. Ikan ini spesial, karena sudah hidup sejak zaman dinosaurus 420 juta tahun yang lalu.
Pemberitaan soal Albert Einstein selalu menarik perhatian. Terbaru, tulisan persamaan Einstein yang terkenal, E=mc2 dijual dengan nilai setara Rp 17,2 miliar.
Lalu ada juga pembahasan tentang kanker stadium 4 dan pengertiannya.
Berikut ulasan berita populer Sains hari ini:
Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) M Zamzam N M.Si mengatakan bahwa gerhana bulan total merah seperti yang terjadi kemarin adalah peristiwa langka.
Apalagi gerhana bulan total yang bertepatan dengan peringatan Hari Raya Waisak, bisa 195 tahun sekali.
"Yang bertepatan dengan Waisak ini juga (langka), mungkin ratusan tahun lagi baru bisa terjadi super blood moon (bulan super merah) yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak," jelasnya.
Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Nasional LAPAN, Andi Pangerang Hasanuddin menjelaskan bahwa GBT kali ini bertepatan dengan detik-detik Waisak 2565 Era Vuddha yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13 WIB, 19.13 WITA dan 20.13 WIT dengan jarak 357.461 kilometer dari Bumi.
Bagaimana GBT bisa terjadi saat detik-detik Waisak? Penjelasan selengkapnya bisa dibaca di sini:
Gerhana Bulan Total Merah Saat Hari Raya Waisak Langka, Terjadi Tiap 195 Tahun