Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seri Baru Jadi Ortu: Bayi Rewel saat Tumbuh Gigi, Harus Bagaimana?

Kompas.com - 23/03/2020, 18:30 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

KOMPAS.com – Bayi yang tumbuh gigi kerap menjadi tantangan bagi orangtua. Betapa tidak, bayi kerap rewel dan tidak nafsu makan saat giginya tumbuh apalagi beberapa buah secara bersamaan.

Gigi pertama mulai tumbuh saat si kecil berusia 4-7 bulan. Bayi butuh pemeriksaan lebih lanjut apabila sampai usia 18 bulan belum ada pertumbuhan gigi pertama.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Anak Sering Mimisan, Apakah Berbahaya?

Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, Puri Indah, dr Ellen Wijaya, Sp.A menyebutkan bahwa rewel pada bayi disebabkan oleh rasa sakit akibat desakan gigi.

“Saat gigi tumbuh ada rasa sakit yang disebabkan oleh desakan gigi yang keluar dari gusi, dan terjadi bengkak pada gusi yang mengakibatkan anak menjadi lebih rewel,” tuturnya kepada Kompas.com, Senin (23/3/2020).

Ellen menyebutkan keluhan yang dapat terjadi antara lain bayi cenderung sering menangis, banyak mengeluarkan liur, gusi terlihat bengkak dan merah, selalu ingin menggigit atau mengunyah, dan bisa jadi demam dengan suhu yang tidak lebih dari 38 derajat Celcius.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Bagaimana Jika Anak Telat Imunisasi?

“Hal yang dapat dilakukan adalah berupaya untuk mengalihkan perhatian si kecil dengan mengajak bermain sehingga akan melupakan sakit pada giginya,” tambah ia.

Jika terdapat gusi yang bengkak, lanjutnya, maka area tersebut bisa dipijat lembut dengan ujung jari Anda yang bersih usai dicelupkan pada air dingin. Pastikan tangan si kecil selalu dalam kondisi bersih karena pada fase tumbuh gigi, bayi sering memasukkan tangan ke dalam mulut.

Ilustrasi buah berry Ilustrasi buah berry

Teether dan buah dingin

Agar bayi merasa nyaman, Anda juga bisa memberikan mainan yang bisa digigit alias teether yang mudah digenggam dana man. Teether berfungsi untuk meredakan rasa gatal dan tidak nyaman pada gusi.

Hindari teether yang berisi cairan karena memiliki risiko pecah pada saat digigit terlalu keras.

“Jangan lupa bersihkan teether secara berkala dan silahkan didinginkan terlebih dahulu di dalam lemari pendingin. Namun, jangan sampai terlalu dingin atau beku yang justru dapat melukai gusi,” papar Ellen.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Mengapa Bayi Tiba-tiba Enggan Menyusu ASI?

Selain teether, Anda juga bisa memberi bayi buah dingin atau biskuit jika si kecil sudah mendapatkan makanan pendamping dengan tekstur padat. Jangan lupa selalu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan area mulut si kecil.

“Konsultasikan ke dokter spesialis anak ketika si kecil yang sedang rewel sampai mengganggu aktivitas makan dan minumnya, dan terdapat gejala kekurangan cairan atau dehidrasi. Atau, rewel yang disertai gejala infeksi lainnya,” tutup Ellen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com