Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal "Gastric Balloon", Prosedur Baru untuk Atasi Obesitas

KOMPAS.com - Obesitas menjadi masalah kesehatan yang mengkhawatirkan di seluruh dunia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2022, satu dari 8 orang di dunia mengalami obesitas.

Di Indonesia sendiri, prevalensi obesitas juga terbilang cukup tinggi. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi obesitas di Indonesia mencapai 21,8 persen.

Ini menjadi perhatian khusus, hingga Kementerian Kesehatan RI (Kemkes RI) mengeluarkan Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS). Harapannya, jumlah orang dengan obesitas bisa berkurang.

Ketika seseorang didiagnosis mengalami obesitas, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Misalnya saja mengatur pola makan atau diet, mengubah gaya hidup menjadi aktif, dan lain sebagainya.

Namun ketika hal-hal tersebut dinilai tidak cukup efektif, dokter mungkin menyarankan perawatan lain. Salah satu perawatan yang bisa membantu mengatasi obesitas adalah gastric balloon.

Gastric balloon adalah ...

Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, gastric balloon adalah prosedur perawatan yang dapat membantu menurunkan berat badan dengan mengurangi volume perut tanpa pembedahan.

Prosedur ini menggunakan balon yang lembut, halus, dan tahan lama. Balon ini didesain untuk ditempatkan di perut agar mengurangi kapasitasnya sehingga membuat Anda merasa lebih kenyang dengan meski makan lebih sedikit.

Gastric balloon dilakukan tanpa pembedahan. Caranya, balon dimasukkan melalui mulut ke perut oleh dokter dalam bentuk kapsul yang tersambung selang khusus. Ketika sudah mencapai lambung, kapsul akan diisi dengan cairan saline sehingga bentuknya berubah menjadi balon.

Tujuannya adalah mengisi area perut sehingga menyisakan tempat yang lebih sedikit untuk makanan dan minuman. Dengan begitu, orang yang mendapat prosedur ini akan kenyang lebih cepat setelah makan dalam porsi yang lebih kecil.

Selain itu, dengan gastric balloon rasa kenyang akan bertahan lebih lama.

Namun, perlu diingat, balon ini hanya sementara saja di lambung. Durasi balon ini berada di lambung adalah 4 bulan.

Setelah 4 bulan, balon akan keluar secara naturan melalui feses.

Siapa yang bisa mendapatkan gastric balloon?

Gastric balloon bisa menjadi pilihan bagi orang yang mengalami obesitas. Beberapa orang yang bisa mendapatkan prosedur ini biasanya:

Di Indonesia, prosedur ini pertama dihadirkan oleh Regenesis Indonesia dengan nama Allurion Balloon. Salah satu klinik yang digandeng oleh Regenesis Indonesia adalah Digesti health Bariatric Clinic yang ditangani langsung oleh Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp.B-KBD.

Peter sendiri menjadi dokter pertama di Indonesia yang telah mengimplementasikan Allurion Balloon sejak program di launching 8 bulan lalu.

Sejauh ini, tercatat lebih dari 100 pasien yang telah mengikuti program ini bersama Peter. Kebanyakan pasien tersebut ingin menurunkan berat badan dengan cepat tapi tidak ingin melakukan tindakan operasi dan pembiusan.

Meski bisa menurunkan berat badan dengan cepat, Peter mengingatkan bahwa gastric balloon ini hanyalah alat bantu. Untuk itu, para pasien selalu diingatkan untuk mengubah pola pikir dan gaya hidupnya menjadi lebih sehat.

"Dengan adanya balon membantu memaksa diri untuk mengelola mindset makan secukupnya jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal selama program,"kata Peter dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Kamis (7/3/2024).

Untuk itu, program Allurion ini juga sepaket dengan pengaturan makanan sehat dan olahraga serta support psikis pasien. Bentuk yang ditawarkan adalah adanya Smart Apps Allurion.

"Program Allurion dengan Balon Gastric yang dilengkapi dengan Smart Apps Allurion ini merupakan salah satu bentuk nyata implementasi tagline dan misi perusahaan, yaitu Advancing Your Business di mana selalu menghadirkan product yang berkualitas, high technology, dan terdepan dikelasnya dibarengi dengan value added services dari tim Regenesis Indonesia," ujar Ir Emmy Noviawati, Presiden Direktur PT Regenesis Indonesia.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/03/09/063400523/mengenal-gastric-balloon-prosedur-baru-untuk-atasi-obesitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke