Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ranitidine: Kegunaan dan Dosis

KOMPAS.com - Penyakit asam lambung terjadi ketika asam lambung dari perut naik kembali ke kerongkongan.

Kondisi yang demikian juga disebut regurgitasi asam atau refluks gastroesofageal.

Jika seseorang mengalami gejala asam lambung lebih dari dua kali seminggu, ia mungkin memiliki kondisi yang dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal (GERD).

Gejala utama GERD adalah asam lambung yang naik. Refluks asam dapat menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada, yang dapat naik ke tenggorokan. 

Penderita GERD juga mungkin mengembangkan gejala rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut.

Pengobatan GERD 

Salah satu cara mengatasi GERD adalah dengan obat penghambat reseptor H2.

H2 blocker seperti Pepcid AC bekerja untuk menurunkan jumlah asam yang dihasilkan lambung.

Banyak H2 blocker tersedia di toko-toko obat, sementara dosis yang lebih tinggi dari obat-obatan ini juga dapat diresepkan.

Ranitidine adalah salah satu obat yang termasuk kelompok obat H2 blocker yang dapat mengurangi asam lambung.

Berikut adalah informasi mengenai obat ranitidin yang perlu diketahui sebelum mengonsumsinya.

Kegunaan ranitidine

Dilansir dari WebMD, ranitidine adalah obat untuk mengobati tukak lambung atau usus dan mencegahnya kembali setelah sembuh. 

Ranitidin juga digunakan untuk mengobati masalah perut dan tenggorokan (esofagus) tertentu, seperti esofagitis erosif, GERD dan sindrom Zollinger-Ellison. 

Ranitidin bekerja dengan mengurangi jumlah asam yang diproduksi oleh lambung.

Selain itu, ranitidine juga dapat meredakan gejala seperti batuk yang tidak kunjung hilang, sakit perut, mulas, dan kesulitan menelan. 

Aturan minum ranitidine

Ranitidine hadir dalam bentuk tablet, tablet effervescent, butiran effervescent, dan sirup. 

Dikutip dari Medline Plus, ranitidine biasanya diminum sekali sehari sebelum tidur atau dua sampai empat kali sehari. 

Untuk mencegah gejala, ranitidin diminum 30 sampai 60 menit sebelum makan. 

Selalu ikuti petunjuk pada resep atau label kemasan dengan hati-hati dan mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian mana pun yang kurang dipahami.

Konsumsi obat ranitidin persis sesuai arahan. Jangan mengonsumsi dalam dosis lebih atau kurang dari yang disarankan.

Sebaiknya, setelah minum ranitidine yang dijual bebas selama 2 minggu dan gejala asam lambung tak kunjung membaik, hentikan penggunaan ranitidine dan hubungi dokter untuk pengobatan lebih lanjut.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/18/133200823/ranitidine--kegunaan-dan-dosis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke