Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral Ikan Raksasa Arapaima Ditemukan Warga Garut, Apakah Berbahaya?

Dalam keterangan di video tersebut tertulis bahwa warga Garut, Jawa Barat, menemukan ikan berukuran besar ini pasca-banjir.

Ikan raksasa ditemukan warga di daerah Cipejeuh dekat Dayeuhandap, Garut, pada 15 Juli lalu.

Tampak ikan berwarna hitam keabu-abuan dengan moncong runcing sudah tidak berdaya.

Beberapa warga yang berusaha memindahkan ikan ini pun terlihat kesusahan.

Lantas, ikan raksasa apa yang ditemukan warga Garut dan menjadi viral di media sosial ini?

Ikan raksasa yang ditemukan warga setelah banjir di Garut ini, kata Ahli Peneliti Utama Bidang Ikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Haryono, ikan ini merupakan jenis ikan Arapaima gigas.

“Iya betul, (ikan) Arapaima gigas,” ujar Haryono saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/7/2022).

“Ikan ini merupakan predator. Kalau menemukan ikan ini sebaiknya segera ditangkap dan dimusnahkan atau dipotong,” papar Haryono.

Penemuan ikan raksasa Arapaima di Garut seusai banjir itu merupakan jenis ikan Arapaima yang berasal dari Sungai Amazon, Amerika Serikat, yang mana ikan ini memakan banyak ikan-ikan kecil dan biota perairan.

Merujuk Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19/Permen-KP/2020, pemerintah melarang pemasukan, pembudidayaan, peredaran, dan pengeluran jenis ikan yang membahayakan dan/atau merugikan ke dalam dan dari wilayah pengelolaan perikanan negara Indonesia. 

Ikan Arapaima termasuk dalam ikan berbahaya dan merugikan, tidak boleh dibawa masuk ke dalam negeri, dibudidaya, diperjualbelikan atau diedarkan.

Habitat ikan raksasa Arapaima gigas

Arapaima hidup di perairan tawar seperti danau, sungai, atau rawa, yang relatif sedang sampai dalam dengan kisaran suhu 25-29 derajat Celsius.

Ikan ini mempunyai kemampuan adaptasi yang baik, seperti saat kadar oksigen di lingkungan sekitar menurun, maka dengan cepat ikan muncul ke permukaan dan menghidup udara langsung dari atmosfer.

Sementara itu, saat kondisi ekstrem lainnya seperti musim kering, Arapaima akan menggulungkan diri dan membenamkan dalam lubang sampai air kembali datang.

Insang pada ikan Arapaima hanya berfungsi saat masih berukuran muda, dan akan berubah menjadi paru-paru primitif yang menyebabkan ikan dapat beradaptasi di lingkungan minim oksigen.

Ikan raksasa Arapaima jenis predator

Ikan Arapima gigas dikenal sangat temperamental dan bersifat karnivora atau pemakan daging.

Ikan  raksasa tersebut merupakan predator utama banyak ikan-ikan kecil dan biota perairan, dengan makanan utama saat dewasa yaitu ikan, krustasea, moluska, reptil, burung air, hingga mamalia berukuran kecil.

Sehingga, ikan ini seharusnya tidak boleh terlepas atau sengaja dilepaskan di perairan umum.

Ukuran maksimal ikan yang masuk dalam klasifikasi bangsa Osteoglossiformes, bersuku Osteoglossidae, dan marga Arapaima ini dapat mencapai 4,5 meter dengan berat 200 kg.

Kepala ikan Arapaima gigas berbentuk meruncing, umumnya di bagian kepala terdapat pola bercak tak beraturan dan di bagian kepala ke arah ekor warnanya kemerahan atau oranye.

Ikan ini mempunyai mulut besar, rahang kuat, rahang bawah sedikit lebih panjang dibandigkan rahang atas, dan jumlah gigi-gigi yang tersusun 2-2,5 baru di bagian rahang bawah, sedangkan rahang atas sekitar 26 gigi.

Arapaima memiliki lidah bergerigi atau bertulang, bentuk sirip dada relatif kecil dengan letak sirip punggung dan sirip anal berdekatan dengan sirip ekor. Bentuk sisik besar dapat mencapai 6 cm.

Ikan predator ini berwarna keabu-abuan atau keperakam hijau dengan beberapa sirip terlihat dengan tepian kemerahan.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/18/133100223/video-viral-ikan-raksasa-arapaima-ditemukan-warga-garut-apakah-berbahaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke