Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lebih Dingin Mana, Kutub Utara atau Kutub Selatan?

KOMPAS.com - Dua kutub bumi, Kutub Utara dan Kutub Selatan menjadi tempat terdingin di planet ini. Meskipun terlihat mirip, ternyata salah satu jauh lebih dingin dibandingkan yang lain.

Dinginnya Kutub Utara dan Kutub Selatan dikarenakan posisi keduanya yang berada di atas dan di bawah planet, sehingga tidak mendapatkan cahaya langsung dari matahari.

Di kedua tempat tersebut, matahari selalu terbenam rendah di cakrawala, bahkan di tengah musim panasnya.

Selama musim dingin, matahari terletak begitu jauh di bawah cakrawala, tidak muncul selama berbulan-bulan pada suatu waktu.

Permukaan putih es dan salju di kutub sangat reflektif.

Artinya, sebagian besar energi dari sinar matahari yang mencapai wilayah kutub bumi memantul kembali ke angkasa, menjaga udara di atas permukaan relatif dingin. 

Meskipun faktor-faktor tersebut membuat kedua kutub benar-benar dingin, diketahui bahwa Kutub Selatan, Antartika tetap jauh lebih dingin dibandingkan Kutub Utara.

Menurut Lembaga Oseanografi Woods Hole, suhu rata-rata tahunan di Kutub Utara minus 40 derajat Fahrenheit (-40 derajat Celsius) di musim dingin dan 32 Fahrenheit di musim panas.

Sebaliknya, rata-rata Kutub Selatan jauh lebih dingin dengan suhu rata-rata tahunan minus 76 derajat Fahrenheit (-60 derajat Celsius) di musim dingin dan minus 18 derajat Fahrenheit (-28,2 derajat Celsius) di musim panas.

Kutub Selatan Antartika lebih dingin

Alasan utama Kutub Selatan lebih dingin dibandingkan Kutub Utara terletak pada perbedaan utama di antara keduanya, yaitu lautan dan benua.

“Kutub Utara adalah lautan dan Kutub Selatan adalah sebuah benua,” ujar ilmuwan kutub di Lamont-Doherty Earth Observatory di Universitas Columbia di New York Robin Bell seperti dikutip dari Live Science, Selasa (7/6/2022).

Arktik adalah lautan yang dikelilingi oleh daratan, sedangkan Antartika adalah daratan yang dikelilingi oleh lautan.

Air mendingin dan menghangat lebih lambat daripada daratan, menghasilkan suhu ekstrem yang lebih sedikit.

Bahkan ketika Samudra Arktik tertutup es, suhu perairannya yang relatif hangat memiliki efek moderat pada iklim di tempat tersebut, membantu Arktik tetap lebih hangat daripada Antartika.

Selain itu, Antartika menjadi benua tertinggi dengan ketinggian rata-rata sekitar 7.500 kaki (2.300 meter).

Hal ini berkorelasi, dengan semakin tinggi tempat di bumi maka akan semakin dingin.

Kutub mana yang lebih memiliki banyak es?

Di kedua kutub, lapisan es bervariasi sepanjang tahun, tumbuh di musim dingin yang panjang dan gelap dan mencair di musim panas yang cerah dan semakin panas.

Sebagian besar variasi lapisan es di Kutub Utara dan Selatan ini disebabkan oleh es laut yang mengapung, tumbuh, dan meleleh di atas lautan.

Dikarenakan Arktik hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan, es laut yang terbentuk di sana tidak seperti es laut di Antartika.

Dengan demikian, es laut Kutub Utara yang terapung lebih cenderung menyatu, biasanya membuat es laut di Kutub Utara lebih tebal dengan ketebalan sekitar 2-3 meter dibandingkan dengan es laut Antartika, yaitu sekitar 1-2 meter.

Rata-rata, es laut Arktik mencapai luas minimum sekitar 2,5 juta mil persegi (6,5 juta km persegi) dan luas maksimum 6 juta mil persegi (15,6 juta km persegi).

Sebagai perbandingan, rata-rata es laut Antartika memiliki luas minimum yang lebih kecil yaitu 3,1 juta km persegi dan luas maksimum yang lebih besar yaitu 7,2 juta mil persegi (18,8 juta km persegi).

Secara keseluruhan, Antartika memiliki sekitar 90 persen dari semua es dunia.

"Volume dan massa es di daratan berubah sedikit di musim panas sebagai bagian kecil dari jumlah di musim dingin karena volume dan massanya sangat besar," kata Cecilia Bitz, ilmuwan iklim kutub di University of Washington di Seattle.

Penyelidikan terhadap jumlah es di kutub telah mengungkapkan ketebalan dan luasnya es laut musim panas Arktik telah menurun secara dramatis selama 30 tahun terakhir.

Hal ini konsisten dengan pengamatan tentang Arktik yang memanas.

"Es Arktik dan Greenland berkurang dengan cepat terutama karena pemanasan global ," kata Bitz.

"Penurunan luas es laut Arktik cenderung menyebabkan lebih banyak pemanasan, memperkuat pemanasan yang memulai hilangnya es," lanjut dia.

Sebaliknya, kehilangan es laut di sekitar Antartika dan hilangnya es daratan glasial di Antartika memiliki perubahan yang beragam, naik turun selama 40 tahun terakhir.

"Dinamika iklim Antartika lebih rumit karena sirkulasi udara dan laut merupakan faktor yang sangat penting di sana," pungkas Bitz.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/08/093200623/lebih-dingin-mana-kutub-utara-atau-kutub-selatan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke