Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertama Kali, Kasus Kusta Ditemukan pada Simpanse Liar

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya kasus kusta ditemukan pada simpanse liar. Para peneliti telah mengkonfirmasi kasus penyakit tersebut di antara dua populasi simpanse Afrika Barat yaitu di Guinea-Bissau dan Pantai Gading.

Analisis yang diterbitkan dalam jurnal Nature menunjukkan jika jenis kusta pada simpanse tersebut berbeda dan jarang terjadi pada manusia.

Asal muasal infeksi kusta pada primata ini tidak jelas.

Akan tetapi tim peneliti yang dipimpin oleh Univesity of Exeter dan Robert Koch Institute mengatakan temuan menunjukkan kusta mungkin menyebar di lebih banyak hewan liar daripada yang diduga sebelumnya.

Kusta pada hewan liar ini, yang terjadi pada kasus simpanse, mungkin telah menyebar baik akibat dari paparan manusia, spesies hewan lain, atau sumber lingkungan lain yang tak diketahui.

Mengutip Phys, Kamis (14/10/2021) manusia sendiri dianggap sebagai inang utama bagi Mycobacterium leprae, penyebab kusta.

Kendati demikian, penularan ke mamalia lain seperti armadillo berpita sembilan dan tupai merah diketahui juga pernah terjadi, dan kini terjadi pula pada simpanse.

"Ini adalah konfirmasi pertama kusta pada hewan di Afrika. Dan itu juga terjadi pada kerabat terdekat kita yang masih hidup yaitu simpanse," papar Dr. Kimberley Hockings, dari Pusat Ekologi dan Konservasi University of Exeter di Cornwall.

Peneliti pertama kali melihat kemungkinan gejala kusta pada populasi simpanse di Guinea-Bissau.

Gejalanya tampak sangat mirip dengan yang diderita manusia dengan kusta, termasuk luka dan tangan cakar (claw hand).

"Kami pun menghubungi Profesor Fabian Leendertz dari Robert Koch Institute untuk mengkonfirmasi kasus ini secara genetik. Di mana ia bersama rekannya telah mengidentifikasi kasus kusta lebih lanjut di lokasi penelitian mereka, Taman Nasional Tai, Pantai Gading, " jelas Hockings.

Lebih lanjut, meski penelitian ini adalah yang pertama melaporkan kusta pada simpanse liar, ada beberapa kasus kusta pada simpanse di penangkaran.

"Strain yang diidentifikasi pada setiap populasi simpanse berbeda dan keduanya jarang terjadi pada manusia dan reservoir hewan lainnya di seluruh dunia," tambah Dr. Charlotte Avanzi, dari Colorado State University.

Kusta pada manusia mudah diobati dengan obat-obatan, tetapi dampaknya pada simpanse sulit diprediksi.

Itu mengapa pemantauan dan penelitian kesehatan jangka panjang diperlukan untuk menetapkan skala dan kemungkinan efek kusta di antara simpanse liar ini.

Studi ini pun turut membuka langkah baru menuju pemahaman tentang penularan penyakit di negara-negara endemik dan studi lebih lanjut pada akhirnya akan menjelaskan dinamika penularan antara sumber manusia, hewan, dan lingkungan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/15/110200423/pertama-kali-kasus-kusta-ditemukan-pada-simpanse-liar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke