Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi: Makin Lama Menguap, Makin Besar Otak Hewan

KOMPAS.com - Selama ini kita beranggapan menguap adalah penanda kebosanan. Namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim internasional menunjukkan, kalau menguap ternyata dapat menentukan ukuran otak.

Studi yang dipublikasikan Kamis, (6/5/2021) di jurnal Communications Biology itu mengungkap, bila makin lama menguap maka makin besar pula otak hewan.

Kesimpulan itu diambil setelah peneliti melakukan studi terhadap lebih dari seratus spesies mamalia dan burung.

"Kami pergi ke beberapa kebun binatang dengan kamera. Kami menunggu di dekat kandang hewan sampai hewan menguap. Ini perjalanan yang cukup lama. Kami juga mempelajari video hewan yang menguap di platform seperti Youtube dan Facebook," ungkap Jorg Massen dari Utrecht University seperti dikutip dari Phys, Jumat (7/5/2021)

Tim kemudian menghubungkan durasi menguap ini dengan data otak dan saraf yang diberikan oleh tim Pavel Nemec dari Universitas Charles di Praha.

Hal ini memungkinkan mereka untuk menyimpulkan bahwa durasi menguap terkait dengan ukuran otak dan jumlah neuron di otak. Jadi hewan dengan otak lebih besar akan menguap lebih lama.

Selain itu peneliti menemukan, bahwa mamalia tampaknya menguap lebih lama daripada burung. Hal ini ditunjukkan dengan suhu inti dalam tubuh burung yang makin tinggi.

Perbedaan antara suhu inti burung dan udara di sekitar lebih besar daripada mamalia. Akibatnya, darah burung mendingin lebih cepat ke udara sekitar dan menjadikannya menguap lebih pendek.

Terlepas dari itu, menguap memiliki manfaat bagi tubuh mahluk hidup karena berfungsi untuk mendinginkan otak.

"Melalui menghirup udara dingin secara bersamaan dan peregangan otot di sekitar rongga mulut, menguap meningkatkan aliran darah yang lebih dingin ke otak. Dengan demikian menguap memiliki fungsi termoregulasi," kata Andrew Gallup, peneliti dari State University of New York Polytechnic Institute.


Beberapa penelitian pun telah mendukung gagasan tersebut. Salah satu studi menunjukkan suhu otak turun dengan cepat setelah menguap.

Jika diperhatikan, orang akan jarang menguap ketika mereka memegang kantong dingin di kepala atau leher mereka, salah satu tindakan untuk mendinginkan otak.

Otak juga akan berfungsi lebih baik pada suhu optimal. Jika suhu otak meningkat terlalu banyak kita menjadi kurang waspada dan perhatian.

Mungkin ini saatnya berhenti menganggap menguap sebagai hal yang tak sopan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/09/120100523/studi--makin-lama-menguap-makin-besar-otak-hewan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke