Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Gajah Hewan Inilah yang Punya Telinga Terbesar, Kok Bisa?

KOMPAS.com- Hewan apa yang mempunyai telinga terbesar? Sebagian besar dari kita pasti mengiranya itu gajah, tetapi ini juga bukan jawaban yang salah.

Sebab, menurut ahli zoologi dan mamalia di American Museum of Natural History di New York City, Amerika Serikat, Mary Ellen Holden, sebagai hewan darat terbesar, gajah Afrika memang memiliki telinga terbesar dari semua hewan yang hidup.

Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, ternyata makhluk dengan telinga terbesar adalah jerboa telinga panjang.

Hewan bernama latin Euchoreutes naso adalah jenis pengerat pemakan serangga nokturnal yang hidup di gurun China dan Mongolia.

Jerboa telinga panjang berukuran sekitar 10 cm, dari kepala hingga pantat, tidak termasuk ekornya yang panjang.

Sedangkan telinganya, berukuran panjang 3,8-5 cm, 40 persen sampai 50 persen berukuran sepanjang tubuhnya.

"Ia memiliki telinga yang relatif panjang dibandingkan dengan ukuran tubuhnya di seluruh kerajaan hewan," kata Holden seperti dilansir dari Live Science, Minggu (7/3/2021).

Sebagai perbandingan, kata Holden, panjang telinga gajah Afrika rata-rata hampir 4 kaki atau sekitar 1,2 meter. Akan tetapi, itu hanya sekitar 17 persen dari panjang tubuh mereka, yang rata-rata sekitar 6-7,5 meter.

Pada tahun 2007, jerboa telinga panjang, yang jarang terlihat, menjadi bahan berita dengan video yang diambil selama perjalanan Zoologi Society of London ke Gurun Gobi di Mongolia.

Pemimpin ekspedisi dan ahli biologi konservasi Jonathan Baillie dalam video tersebut menyebut hewan pengerat ini 'agak mirip Mickey Mouse di gurun'.

Fungsi telinga besar jerboa

Lantas, apa fungsi telinga besar pada hewan pengerat ini?

Telinga besar membantu jerboa telinga panjang dan mamalia lain yang hidup di lingkungan yang panas dan kering, dengan menghilangkan panas berlebih yang menerpa tubuhnya.

"Gajah Afrika, rubah fennech, jerboa telinga panjang, hewan-hewan ini mampu melakukan termoregulasi dengan kehilangan panas secara cepat melalui telinga yang sangat vaskularisasi," kata Holden.

Telinga hewan pengerat ini besar dan tipis, dan mereka terdiri oleh banyak pembuluh darah kecil.

Saat udara bersirkulasi melalui telinga, darah melepaskan panas ke udara, sehingga membantu hewan ini tetap dingin.

Ketika hewan ini merasakan panas pada tubuhnya, Holden menjelaskan pembuluh darah pada telinganya akan mengembang untuk melepaskan lebih banyak panas.

Pada malam hari, atau saat cuaca dingin, pembuluh darah hewan pengerat ini akan membantu menghangatkan tubuhnya.

"Saya kira kebanyakan orang setuju, (bahwa telinga besar) umumnya berkorelasi dengan lingkungan yang lebih hangat," kata Holden.

Sedangkan pada gajah Afrika dan Asia, imbuh Holden, telinga gajah Afrika jauh lebih besar daripada telinga gajah Asia. Sebab, gajah Afrika menghuni iklim yang lebih panas.

Gajah Asia memiliki ukuran telinga dengan panjang sekitar setengah meter, hanya sekitar 8 persen dari panjang tubuhnya.

Cara melepaskan panas dengan menggunakan telinga sebagai pendingin adalah adaptasi yang baik untuk kehidupan di gurun.

Menurut Holden, telinga yang besar berfungsi sebagai alternatif untuk berkeringat, memungkinkan makhluk gurun untuk menghemat air di lingkungan dengan sumber daya alam yang langka.

Tidak seperti pada gajah, telinga besar juga dapat membantu jerboa telinga panjang mendeteksi suara frekuensi rendah yang berasal dari mangsanya, seperti serangga dan melindunginya dari pemangsa atau predator.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/07/170200023/bukan-gajah-hewan-inilah-yang-punya-telinga-terbesar-kok-bisa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke