Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ahli: Risiko Kematian Covid-19 Lebih Rendah tapi Berpeluang Melonjak

KOMPAS.com - Data pemerintah memperlihatkan bahwa penularan virus corona hingga Rabu (23/12/2020) masih tinggi. Berkaitan dengan angka kasus infeksi virus corona, ahli mengatakan risiko kematian saat ini lebih rendah, tapi berisiko melonjak.

Berdasarkan data yang masuk hingga Rabu (22/12/2020) pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 di Tanah Air telah mencapai 685.639 orang. Bertambah 7.514 kasus dari 24 jam sebelumnya.

Dalam data yang sama, terdapat 558.703 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Ada penambahan kasus sembuh sebanyak 5.981 orang dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, kasus pasien meninggal dunia bertambah 151 orang, sehingga total saat ini menjadi 20.408 orang.

Angka risiko kematian Covid-19 saat ini sering disebut lebih rendah daripada risiko kematian pada awal infeksi virus SARS-CoV-2 ini terjadi.  Benarkah demikian?

Menanggapi persoalan ini, Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo PhD angkat bicara.

"Benar risiko kematian pada kasus Covid-19 (saat ini) bisa lebih dicegah daripada awal pandemi," kata Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

"Saya tidak tahu persis berapa case fatality rate sekarang, yang pasti situasi saat ini memperihatinkan," imbuhnya.

Ahmad menyebutkan bahwa setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan risiko kematian di Indonesia akibat infeksi Covid-19 menjadi relatif lebih rendah. 

1. Usia terinfeksi lebih muda

Menurut Ahmad, saat ini risiko kematian menjadi lebih rendah karena sekarang profil usia yang banyak terdampak di usia muda.

"(Infeksi Covid-19 pada) usia muda memang relatif lebih musah disembuhkan," ujarnya.

2. Dokter mulai memahami pengendalian lansia

Selain infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini sudah banyak terjadi pada orang usia muda, tenaga medis juga sudah mulai memahami bagaimana cara mengatasi infeksi pada kelompok rentan yaitu orang lanjut usia (lansia).

"Pada lansia pun yang dulu berisiko tinggi, kini sudah mulai bisa ditekan karena dokter sudah mulai memahami bagaimana mengendalikannya," ucap dia.

Terlebih lagi, dengan bantuan Dexamethasone sebagai anti-inflamasi yang bisa menekan risiko kematian.

Potensi kematian bisa melonjak

Ahmad menuturkan, meskipun kondisi sekarang dinilai risiko kematiannya relatif rendah daripada masa-masa awal Covid-19 menjajah Indonesia, tetapi ia mengkhawatirkan potensi lonjakan angka kematian ini.

"Kalau sekarang saya khawatir angka kematian (case fatality rate) bisa jadi menanjak lagi," ujarnya.

Potensi terjadinya lonjakan kasus angka kematian ini bisa terjadi akibat Bed Occupancy Rate (BOR) yang presentasenya mulai di atas 80 persen.

BOR ini mengakibatkan banyak pasien yang berpeluang sembuh, tetapi tidak lagi mendapatkan kamar perawatan.

Sehingga, penanganan atau terapi yang tepat tidak bisa ditegakkan dengan baik dan menjadikan kondisi pasien menjadi semakin lebih buruk.

Situasi saat ini dianggapnya memperihatinkan karena tidak diketahui persisi angka kematian dan ditambah perilaku masyarakat yang masih ada mengabaikan protokol kesehatan.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/24/100000123/ahli--risiko-kematian-covid-19-lebih-rendah-tapi-berpeluang-melonjak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke