Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Simalem Resort Gandeng Musperin, Latih Pelajar Buat Pupuk dan Tanaman Organik

Kompas.com - 24/06/2022, 09:30 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Ratusan pelajar dari SMA Al Azhar Medan dilatih singkat cara membuat pupuk dan tanaman organik.

Mereka dilatih oleh instruktur PT Merek Indah Lestari selaku pengelola Taman Simalem Resort (TSR) bekerja sama dengan Museum Perkebunan Indonesia (Musperin).

Pelatihan perdana ini bakal menjadi salah satu agenda untuk pelajar saat berkunjung ke museum yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Medan.

Direktur Agro PT Merek Indah Lestari Frits H Silalahi dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pembuatan pupuk dan tanaman organik penting dikenalkan kepada pelajar. Harusnya sudah dikembangkan di lingkungan sekolah untuk menambah pengetahuan.

Baca juga: Taman Simalem Resort Ajak Starbucks Berdayakan Petani Kopi di Karo

Pihaknya siap bekerja sama secara sinergis dengan pihak manapun untuk mengembangkan pertanian yang berkelanjutan terutama pertanian organik, disertai pembuatan pupuk maupun pestisida organik.

"Pertanian organik merupakan salah satu visi dan misi Almarhum Bapak Tamin Sukardi. Semua penelitian dan pengembangan pupuk dan pestisida organik didanai Yayasan Agrocitra Simalem Lestari yang dibentuk Pak Tamin, sudah diterapkan oleh kelompok tani organik di sekitar Taman Simalem Resort," kata Frits, Kamis (23/6/2022).

Dalam pelatihan tersebut, Frits langsung mengajarkan cara pembuatan pupuk cair organik dan kompos (padat).

Pupuk organik yang proses pembuatannya telah selesai digunakan untuk menanam sayur dan rempah-rempah di polybag.

Selanjutnya, polybag yang sudah berisi sayur dan rempah-rempah tersebut dibawa pulang untuk dirawat di rumah.

Frits mengaku senang animo pelajar cukup tinggi. Menurutnya, semangat ini harus terus digelorakan untuk memasyarakatkan pembuatan pupuk dan tanaman organik di tengah kehidupan masyarakat.

“Pupuk dan tanaman organik mudah dikembangkan, khasiatnya cukup tinggi untuk kesehatan. Petaninya sejahtera, makanya harus didukung,” ucapnya.

Direktur Eksekutif Museum Perkebunan Indonesia Sri Hartini sangat mendukung kegiatan yang diinisiasi TSR. Katanya, ada tiga spot yang wajib disinggahi saat masuk museum, salah satunya spot organik.

Pihaknya menggandeng Taman Simalem Resort dalam pengembangannya. Tak berapa lama lagi, akan dibuka area tanaman hidroponik yang menggunakan pupuk organik hasil kolaborasi.

“Pelatihan ini khusus untuk anak TK sampai SMA yang berkunjung ke museum," kata mantan kepala Musem Propinsi Sumut ini.

Selain dengan Taman Simalem Resort, untuk mengembangkan program pelatihan pelajar dan tanaman hidroponik, pihaknya akan menggandeng sejumlah stakeholders termasuk Bank Mestika.

“Kita punya hubungan baik dengan Bank Mestika, semoga mereka mendukung,” kata Sri.

Museum Perkebunan Indonesia didirikan pada 10 Desember 2016. Museum ini merupakan museum sejarah perkebunan satu-satunya di Indonesia yang memiliki 300 benda koleksi peninggalan perkebunan zaman kolonial Belanda.

Museum yang digagas tokoh perkebunan Indonesia Soedjai Kartasasmita memiliki tagline "Connecting The Past and The Futures". Tujuannya untuk melestarikan warisan budaya yang berkaitan dengan perkebunan di Indonesia.

"Tujuan ini akan terus kita sosialisasikan kepada generasi muda, termasuk pelajar, supaya mereka tahu dan paham perkembangan perkebunan di Indonesia," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiga Cara Bikin Furnitur Plastik yang Kusam Terlihat Baru

Tiga Cara Bikin Furnitur Plastik yang Kusam Terlihat Baru

Umum
Paruh Pertama 2024, Ada Dua PSN Jalan Tol Kelar Dibangun

Paruh Pertama 2024, Ada Dua PSN Jalan Tol Kelar Dibangun

Berita
Cara Tepat Membersihkan Furnitur Plastik dengan Cairan Pemutih

Cara Tepat Membersihkan Furnitur Plastik dengan Cairan Pemutih

Umum
Jembatan 'Mobile' di Swiss, Inovasi Perbaikan Jalan Tanpa Menutup Jalur

Jembatan "Mobile" di Swiss, Inovasi Perbaikan Jalan Tanpa Menutup Jalur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Malang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Malang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Berita
Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Berita
Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Tips
Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Berita
Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Ritel
SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Hotel
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com