Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daftar Tunggu di Rumah Singgah Membeludak, Ini Tanggapan Pemprov Kepri

Sehingga dalam pelaksanaannya perlu dilakukan evaluasi demi pelayanan yang lebih baik.

Sejak pertama kali diresmikan pada 10 Agustus lalu hingga saat ini, Rumah Layanan Singgah Mahligai Keris di Batam telah melayani sebanyak 36 pasien dimana 27 pasien telah selesai menjalani pengobatan.

Sedangkan Rumah Singgah Raja Ahmad Engku Haji Tua di Jakarta sejak diresmikan pada Bulan Mei lalu, telah melayani 84 pasien dan 59 pasien telah dinyatakan selesai menjalani pengobatan.

Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Adi Prihantara meminta seluruh pegawai rumah singgah serta instansi yang terlibat di dalamnya untuk fokus memfasilitasi segala kebutuhan dalam pengelolaan Rumah Singgah tersebut.

Kemudahan akses dan pelayanan yang baik yang diberikan membuat tingginya antusias masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.

"Yang sudah baik ini agar dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Karena pada dasarnya tugas utama kita ialah melayani masyarakat. Segala kendala yang terjadi harap disusun penyelesaiannya sesegera mungkin. Lakukan koordinasi secara kontinyu," kata Adi.

Adi juga mengarahkan untuk segera membentuk Tim Pengelolaan Rumah Singgah, dan kembali akan melakukan rapat evaluasi secara rutin.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Yosei Susanti, selaku penanggungjawab pengelolaan Rumah Singgah Provinsi Kepri mengaku rumah singgah Jakarta selalu penuh oleh masyarakat yang akan merujuk penyakitnya ke Rumah Sakit yang ada di ibu kota.

Saat ini, terdapat 22 pasien yang sedang memanfaatkan Rumah Singgah Jakarta dengan 29 pendampingnya. Sehingga ketika ada pasien baru yang akan masuk terpaksa harus antri.

"Saat ini fasilitas rumah singgah di Jakarta dan Batam kami laporkan selalu dipenuhi pasien yang sedang menjalani pengobatan. Artinya fasilitas Rumah Singgah tersebut benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Jumlah antrian yang masuk saat ini sudah mencapai ratusan, dan mereka harus menunggu ada kamar yang kosong," ujar Yosei.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/09/20/204500221/daftar-tunggu-di-rumah-singgah-membeludak-ini-tanggapan-pemprov-kepri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke