Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KA Wisata "Legendaris" Mak Itam Kini Beroperasi Lagi

Pengoperasian kembali KA Wisata Mak Itam tersebut dapat terlaksana berkat kolaborasi antar BUMN yaitu KAI, Biofarma, Pupuk Indonesia, dan Semen Indonesia.

Di samping itu ada pula Injourney yang berperan sebagai Ketua Project Management Office BUMN untuk Pariwisata Sumatera Barat.

Mengutip dari laman resmi KAI, peresmian pengoperasian kembali KA Wisata Mak Itam di jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban, Sumatera Barat, berlangsung pada Selasa (20/12/2022).

Melalui kerjasama dengan KAI, ketiga BUMN tersebut mendapatkan hak untuk penamaan pada stasiun dan kereta api di wilayah tersebut.

Adapun nama resmi pada Stasiun Sawahlunto menjadi Stasiun Sawahlunto Biofarma, Stasiun Muarokalaban menjadi Stasiun Muarokalaban Pupuk Indonesia, dan KA Wisatanya sendiri memiliki nama KA Wisata Mak Itam SIG.

Sehingga kini masyarakat dapat berwisata dengan kereta api di kawasan yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia Baru UNESCO yaitu Situs Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.

Dalam rangka mereaktivasi jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban sepanjang 4 km ini, KAI telah melakukan perbaikan pada jalan rel, 2 unit jembatan, terowongan, persinyalan, bangunan stasiun, dan dipo.

Selain perbaikan prasarana, KAI juga menghidupkan lokomotif uap bersejarah yakni E1060 atau Mak Itam yang dulu beroperasi untuk melayani angkutan batu bara.

Selama proses perbaikan jalur tersebut, KAI menemui beberapa tantangan yang berhasil diatasi.

Kendala seperti keterbatasan material untuk perbaikan, jalur KA yang digunakan warga untuk beraktivitas, dan lainnya.

Tantangan juga dihadapi dalam upaya perbaikan Lokomotif Mak Itam yang telah berusia 57 tahun.

Sehingga KAI harus mendatangkan Tim Ahli Perbaikan Lokomotif Uap dari Museum Kereta Api Ambarawa untuk dapat menangani kerusakan pada lokomotif bersejarah tersebut.

Namun melalui kordinasi dan komunikasi yang baik, KAI berhasil menyelasikan perbaikan ini lebih awal dari target semula di Januari 2023.

Karena kolaborasi atau gotong royong merupakan budaya yang menjadi pondasi Bangsa Indonesia.

"Slah satunya yang kita lihat hari ini bagaimana infrastruktur seperti tadi Kereta Wisata sudah bisa dilakukan dari Sawahlunto ke Muaro Kalaban, nanti kita lanjutkan lagi sampai Silungkang," kata Erick.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menambahkan, pengoperasian KA Mak Itam dan Jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban merupakan bentuk konkret dukungan BUMN dalam rangka pemulihan ekonomi di wilayah Sumatera Barat melalui pengembangan sektor pariwisata.

"Dengan memanfaatkan dan melakukan optimalisasi aset BUMN yang ada di Sumatera Barat sebagai katalis aktivitas perekonomian lokal, sesuai Visi Kementerian BUMN," tandasnya.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir berharap masyarakat dapat merasakan manfaat dari aktifnya kembali Jalur KA Sawahlunto-Muaro Kalaban.

"Semoga dapat membantu memajukan perekonomian masyarakat terutama di masa pandemi yang masih berlangsung," ujar Honesti.

Direktur SDM, Tata Kelola dan Manajemen Risiko PT Pupuk Indonesia (Persero), Tina T Kemala Intan menyampaikan, selain mendukung sektor pariwisata dan perekonomian setempat, Sumatera Barat merupakan wilayah kerja Pupuk Indonesia, dan salah satu sentra pertanian di Pulau Sumatera.

"Untuk itu, stasiun KA di Muarakalaban kini juga dinamai Stasiun Muarakalaban Pupuk Indonesia," imbuh Tina.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, revitalisasi jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di Sumatera Barat.

"Sehingga dapat memberikan dampak positif pada pendapatan masyarakat sekitar dan di saat yang bersamaan dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di masa pemulihan pasca pandemi," terang Donny.

Seperti penambahan fasilitas penginapan, bundling package perjalanan wisata, serta program-program kolaborasi yang melibatkan UMKM.

"Tentunya ini menjadi peluang bagi kita untuk menjadikan Sawahlunto sebagai salah satu tujuan wisata heritage di Indonesia, sejalan dengan program Pemkot untuk menjadikannya Smart City," tukasnya.

Untuk diketahui, Jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban pertama kali dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS) dan dioperasikan sejak 1894.

Alasan utama pembangunan awal kereta api di Sumatera Barat adalah sebagai sarana pengangkutan batu bara di Ombilin, Sawahlunto.

Namun, akhir tahun 2000 produksi batu bara di Sawahlunto semakin berkurang dan secara otomatis aktivitas kereta api di jalur ini pun berhenti.

Jalur tersebut sempat digunakan untuk perjalanan KA Wisata Mak Itam pada tahun 2009 dan berhenti total pada tahun 2014.

Mak Itam kemudian dipajang di Museum Kereta Api Sawahlunto. Mak Itam sendiri merupakan Lokomotif Uap bergerigi seri E1060 buatan Jerman tahun 1965.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/12/21/143000221/ka-wisata-legendaris-mak-itam-kini-beroperasi-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke