Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip PLBN Sota, Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru Papua

PLBN Terpadu Sota merupakan PLBN ke delapan yang dibangun di perbatasan-perbatasan Indonesia.

Deikian halnya dengan pembangunan kedua di Papua setelah Skouw, dan selanjutnya menyusul PLBN Yetetkun di Kabupaten Boven Digoel.

Pembangunan PLBN Terpadu merupakan komitmen Pemerintah dalam meningkatkan mendorong pemerataan hasil pembangunan serta mengurangi disparitas.

Khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), sesuai dengan amanat Nawacita yang dicetuskan Presiden Jokowi lima tahun silam, yaitu 'Membangun dari Pinggiran'.

Presiden Jokowi mengatakan, kawasan perbatasan merupakan beranda terdepan Indonesia yang mewakili wajah bangsa. Merepresentasikan kemajuan Indonesia yang membanggakan seluruh masyarakat.

"Dengan wajah baru, dengan tampilan baru, dan juga yang tidak kalah penting dengan cara-cara pelayanan yang lebih baik yang menjadi cerminan komitmen kami dalam membangun kawasan perbatasan," katanya dalam keterangan tertulis.

PLBN Sota dibangun dengan konsep yang terintegrasi antara bangunan komersial dengan fasilitas umum dan sosial seperti pasar dengan hunian.

"Meningkatkan keamanan di kawasan perbatasan, mendorong pertumbuhan sentra-sentra perekonomian baru serta membuat masyarakat semakin cinta dan bangga dengan Bangsa Indonesia," tuturnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, pembangunan PLBN tidak hanya bertujuan untuk pos lintas batas negara, namun juga akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Salah satunya dengan dibangunnya pasar. Dengan demikian kehadiran PLBN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.

Pembangunan kawasan perbatasan Sota dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR. Terbagi menjadi zona inti, sub inti, dan pendukung dengan luas 5,6 hektar.

Pada zona inti telah diselesaikan bangunan utama PLBN seluas 1000 m2, Gerbang Tasbara, monumen atau Patung Garuda, pekerjaan interior, pagar keliling, CCTV, portal, tiang bendera dan signage, X Ray Scanner, dan walktrought metal detector.

Selanjutnya untuk zona sub inti dibangun rumah pegawai sebanyak 16 unit tipe 36, mushola, gereja, beserta interiornya.

Kementerian PUPR juga melengkapi kawasan sekitar perbatasan dengan bangunan utilitas, area parkir, lansekap, Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing (MEP), sistem drainase dan sanitasi serta didukung akses jalan yang mulus.

Saat ini pelintas batas perbatasan Sota yang berjarak sekitar 80 km dari Merauke sekitar 20-25 orang setiap hari.

Pembangunan PLBN mulai dilaksanakan pada Maret 2019 dan selesai pada 2020 dengan total anggaran Rp 103,6 miliar. Dikerjakan oleh Kontraktor PT Nindya Karya (Persero).

https://www.kompas.com/properti/read/2021/10/03/160527021/mengintip-plbn-sota-kawasan-pertumbuhan-ekonomi-baru-papua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke