Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bikin Taman Kian Indah, Pilih Pot Tanah Liat Atau Plastik?

Saat ini, terdapat dua jenis pot yang cukup populer di masyarakat yakni pot dari bahan tanah liat serta pot berbahan plastik.

Masing-masing pot tentu memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Ketahui hal tersebut agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan hunian Anda.

Pot Plastik

Pot plastik sangat mudah dijumpai dan memiliki banyak pilihan warna, bentuk serta bahan pembuatnya. Selain itu, harganya yang terjangkau menjadikannya sebagai favorit banyak orang.

Namun, harus diingat ketika membeli pot plastik carilah yang tak hanya kokoh namun juga sedikit fleksibel.

Pot seperti ini lebih tahan terhadap perubahan cuaca daripada jenis yang tipis dan kaku.

Pot plastik sangat cocok digunakan untuk tanaman yang menyukai tanah lembab. Plastik bukan bahan berpori sehingga tidak terjadi pergerakan udara didalamnya.

Setelah menyiram tanaman Anda, tanah dalam pot plastik akan tetap lembab untuk waktu yang lebih lama, menjaga lebih banyak air di area akar.

Karena itu, pot ini cocok untuk Anda yang jarang menyiram tanaman.

Pot plastik sangat ringan dan ini adalah nilai tambah bagi Anda yang sering memindahkan tanaman, baik untuk dekorasi maupun berdasarkan musim.

Karena bahan pot yang lembut, Anda bisa dengan mudah menambahkan lubang drainase ekstra pada bagian bawah.

Sayangnya, plastik dapat menjadi rapuh dan retak seiring waktu, terutama jika pot terkena paparan sinar hari secara terus menerus.

Pot plastik juga sangat rentan untuk terbalik karena beratnya yang ringan. Karena itu, jauhkan pot plastik dari area yang mudah dijangkau anak-anak atau hewan peliharaan, atau dalam kondisi berangin di luar.

Kekurangan selanjutnya dari pot plastik yaitu bisa menciptakan sampah baru bila tidak didaur ulang. Karena itu, sebaiknya pilih pot plastik dengan kualitas tinggi agar bisa berumur panjang.

Pot Tanah Liat

Bagi sebagian orang, tanah adalah pilihan klasik yang wajib dimiliki. Pot ini telah digunakan selama berabad-abad untuk menampung tanaman baik di dalam maupun di luar ruangan.

Terbuat dari tanah liat alami yangdibakar pada suhu rendah menghasilkan bahan yang mengeras, namun berpori.

Kebanyakan pot tanah liat memiliki warna kemerahan. Namun, kini Anda bisa menemukan warna lainnya seperti merah, oranye atau kuningtergantung pada kandungan tanah liat dan dari mana sumbernya.

Pot tanah liat lebih berpori daripada bahan plastik sehingga ada pergerakan udara yang baik melalui dinding pot sehingga mengeringkan tanah didalam pot lebih cepat.

Pot jenis ini sangat cocok digunakan bagi Anda yang memiliki hunian dengan desain tradisional. Apalagi seiring bertambahnya usia pot maka akan terlihat semakin istimewa.

Bila dibandingkan dengan plastik, pot tanah liat lebih stabil dan kokoh sehingga tidak mudah terbalik.Namun, pot ini sangat berat sehingga bila pot berukuran besar akan sulit dipindahkan.

Saat digunakan untuk tanaman di luar ruangan, pot ini akan menjaga perubahan suhu sehingga akar tanaman tidak stres.

Namun kelemahan utama pot ini adalah mudah pecah daripada pot plastik. Bila diletakan di luar ruangan dan suhu terlalu rendah, pot tanah liat bisa pecah.

Dari segi biaya, pot tanah liat sedikit lebih mahal dari pot plastik.

Anda juga tidak bisa menambahkan lubang drainase di bagian bawah dan tidak disarankan untuk menggunakan bantuan bor karena justru bisa membuat pot tanah liat pecah.

Bila sudah mengetahui keuntungan dan kekurangan kedua pot ini, pilihlah sesuai kebutuhan tanaman serta kondisi di rumah Anda.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/27/070000521/bikin-taman-kian-indah-pilih-pot-tanah-liat-atau-plastik-

Terkini Lainnya

Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Berita
Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Ritel
SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Hotel
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] 10 Juta Bambu Jadi Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

[POPULER PROPERTI] 10 Juta Bambu Jadi Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Berita
5 Hari 'Long Weekend', Penumpang KA Tembus 854.728 Orang

5 Hari "Long Weekend", Penumpang KA Tembus 854.728 Orang

Berita
Cara Pengelola Bikin Mal Tetap Ramai Pengunjung: Seleksi Tenant

Cara Pengelola Bikin Mal Tetap Ramai Pengunjung: Seleksi Tenant

Berita
Harga Baru Sewa Perkantoran Rp 100.000-Rp 200.000 Per Meter Persegi

Harga Baru Sewa Perkantoran Rp 100.000-Rp 200.000 Per Meter Persegi

Perkantoran
Baru Beli 'Air Purifier'? Ini Lokasi Penempatan yang Tepat di Rumah

Baru Beli "Air Purifier"? Ini Lokasi Penempatan yang Tepat di Rumah

Tips
Libur 'Long Weekend' Hari Raya Waisak, KAI Tambah 4 KA

Libur "Long Weekend" Hari Raya Waisak, KAI Tambah 4 KA

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke