8 Gejala Diabetes yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Lebih Kurus

Parapuan.co - Diabetes menjadi salah satu penyakit berbahaya. Menurut Kementerian Kesehatan, diabetes menjadi penyakit yang paling mematikan ketiga di Indonesia. 

Seriusnya penyakit ini membuat kamu harus lebih waspada dengan mengetahui gejala dan risiko penyakit diabetes. 

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi jika tak segera diobati.

Dilansir dari laman diabetes.org.uk, ada gejala diabetes yang perlu diwaspadai olehmu: 

Gejala Diabetes

1. Mudah merasa haus, benar-benar haus.

2. Sering buang air kecil, terutama di malam hari.

3. Menjadi lebih kurus. Berat badan turun drastis tanpa diet.

4. Lelah, merasa lebih lelah dari biasanya.

Baca Juga: Sulit Bangun Pagi, Apa Itu Dysania yang Bisa Mengganggu Keseharian?

5. Gatal atau sariawan pada alat kelamin.

6. Penglihatan kabur.

7. Meningkatnya rasa lapar.

8. Luka dan luka membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Gejala di atas dapat menyerang siapa saja, bahkan anak-anak sekali pun. Ada juga tanda yang lebih umum dari diabetes tipe 1. Tanda ini dapat muncul dengan sangat cepat.

Apa gejala yang paling umum?

Tidak hanya individu yang berbeda, gejala yang dialami antara individu satu dan lainnya juga berbeda. 

Paling umum, penderita diabetes akan mengalami haus berlebihan hingga menyebabkan peningkatan buang air kecil. Ia juga mungkin merasa sangat lelah dan berat badan turun. 

Baca Juga: Playdate Para Ibu, Dokter Jelaskan Pentingnya Kecukupan Gizi pada Anak

Sering kali muncul cepat, sulit mengabaikan tanda diabetes tipe 1. Membiarkannya justru menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius, termasuk ketoasidosis diabetikum yang dapat mengakibatkan koma dan berpotensi fatal.

Sebagian orang dengan diabetes tipe 1 didiagnosis saat masih anak-anak dan dewasa awal, gejalanya sama pada semua usia.

Sayangnya, orang dewasa penderita diabetes tipe 1 mungkin tidak mengenali gejala diabetes secepat anak-anak, berarti diagnosis dan pengobatan orang dewasa mungkin tertunda. 

Berkembang lebih lambat, diabetes tipe 2 lebih mudah terlewatkan apalagi pada tahap awal ketika gejalanya sulit dikenali. 

Tetapi, diabetes yang tidak diobati berpengaruh pada organ utama, termasuk jantung, mata, ginjal, pembuluh darah, bahkan saraf. 

Diagnosa lebih awal sebenarnya membantu mengelola kadar gula darah dan mencegah komplikasi lanjutan. 

Gejala diabetes memang tidak pasti kamu memiliki kondisi tersebut, tetapi melakukan pemeriksaan untuk memastikan adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. 

Saat mendeteksi, kita bisa menggunakan alat kesehatan atau alat pendeteksi untuk memeriksa risiko diabetes tipe 2.

Diagnosis yang tepat memungkinkan kita mendapat perawatan yang tepat sehingga komplikasi serius bisa dicegah. 

Soal alat pendeteksi diabetes, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menyediakan produknya, lho. 

Baca Juga: Cara Meminta Bantuan Ketika Sedang Depresi, Lakukan 3 Langkah Ini

Bukan sekadar perusahaan distributor alat-alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) bersiap menjadi perusahaan distributor consumer health kelas dunia.

“Kami akan membangun ekosistem sendiri dengan standar consumer health product company yang memiliki SKU (Stock Keeping Unit) jauh lebih banyak daripada perusahaan medis biasa,” papar Hendra Kartasasmita, senior advisor IRRA yang sangat berperan dalam memberikan advice kepada IRRA untuk menjadi world class company.

Tujuannya tentu penerapan di atas ialah agar IRRA bisa berkembang menjadi consumer health & medical distribution company yang setara dengan perusahaan-perusahaan multinasional. 

Untuk menjadi consumer health & medical distribution company, IRRA juga melakukan program digitalisasi, baik secara operasional maupun commercial. 

Sebagai informasi, tahun ini IRRA mengalokasikan belanja atau capital expenditure sebesar Rp 30 miliar - Rp 50 miliar untuk pengembangan bisnis distribusi.

Tahun lalu, IRRA menambah jaringan distribusi hingga menjadi 123 sub-distributor per akhir tahun 2021. Melalui aksi tersebut, jumlah pelanggan IRRA turut meningkat hingga 140% menjadi 1.137 pelanggan. Juga untuk indirect coverage kini menjadi sebesar 14.694.

IRRA sedang berfokus untuk memperbesar segmen non-pemerintah karena pertumbuhan segmen tersebut masih tinggi.

Adapun penjualan IRRA untuk segmen non-pemerintah sepanjang tahun 2021 naik signifikan hingga 247% YoY menjadi Rp 663,8 miliar. Sementara penjualan untuk segmen pemerintah tumbuh sebesar 76% YoY menjadi Rp 655,1 miliar.

Dalam upaya memperluas pasar, IRRA turut berpartisipasi dalam The 34^th Hospital Expo 2022, yaitu pameran alat-alat kesehatan dan kebutuhan rumah sakit terbesar di Asia Tenggara yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 19-22 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Bantu Atasi Wasir, Ini Kandungan Alami Obat untuk Mengempiskan Ambeien

(*)