Parapuan.co - Liz Truss resmi terpilih sebagai Perdana Menteri baru Inggris setelah memenangkan pemilihan.
Ia resmi menggantikan Boris Johnson yang telah mengundurkan diri pada Juli lalu karena serangkaian skandal pemerintahan.
Membanggakan, Liz Truss menjadi perdana menteri perempuan ketiga di Inggris, setelah Margaret Thatcher dan Theresa May.
Truss adalah politisi berlatar belakang sederhana, yang berhasil masuk ke dunia politik yang didominasi laki-laki.
Masih berusia relatif muda, Truss terpilih sebagai anggota Parlemen sejak 2010 dan dalam waktu singkat, memantapkan dirinya di karier politik.
Dia telah menjabat di bawah tiga pemerintahan perdana menteri, di beberapa kabinet berbeda.
Profil dan Latar Belakang Pendidikan
Perempuan dengan nama lengkap Mary Elizabeth Truss lahir pada 26 Juli 1975.
Ayahnya adalah seorang profesor di salah satu universitas, sementara ibunya merupakan perawat sekaligus guru.
Baca Juga: Ditunjuk Sebagai Duta Perdamaian Dunia, Inilah Profil Emma Watson
Ia menempuh studi filsafat, politik dan ekonomi di Universitas Oxford, yang merupakan gelar pilihan para elit politik Inggris.
Sebelum terjun di dunia politik, ia sempat berkarier di perusahaan minyak dan gas Shell, juga perusahaan telekomunikasi Cable & Wireless.
Ia menikah dengan Hugh O'Leary pada tahun 2000 dan kini keduanya telah dikaruniai dua orang anak.
Perjalanan Karier
Setelah lulus kuliah, Truss bergabung dengan Partai Konservatif dan menjadi anggota parlemen pada tahun 2010 mewakili South West Norfolk.
Dia menjabat di sejumlah posisi pemerintahan di bawah kepemimpinan PM David Cameron.
Saat referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit pada 2016 lalu, Truss adalah salah satu yang berada di posisi 'Remain'.
Kemudian di bawah pemerintahan PM Theresa May, Truss sempat menjabat sebagai Menteri Kehakiman, dan menjadi Chief Secretary Menteri Keuangan.
Baca Juga: Ahli Hukum dan Hak Kekayaan Intelektual, Ini Sosok Nicole Shanahan Istri Pendiri Google
Setelah pengunduran diri May, di bawah kepemimpinan Boris Johnson, dia menjabat sebagai Menteri Perdagangan Internasional.
Ia lalu dipercaya menjadi Menteri Luar Negeri, yang masih ia jabat sebelum akhirnya menjadi perdana menteri terpilih.
Sejumlah jabatan pemerintahan ini yang menjadikan Truss sebagai salah satu anggota kabinet terlama dan paling senior di pemerintahan Konservatif. (*)