Belakangan ini istilah generasi sandwich atau sandwich generation sudah sering kita dengar, bahkan jadi momok bagi generasi milenial.
Istilah sandwich generation sendiri biasanya dialami generasi muda di rentang umur 25 hingga 40 tahun, dan sudah bekerja.
Selayaknya roti lapis atau sandwich yang terhimpit, generasi ini harus menanggung biaya hidup sendiri, keluarga (anak) hingga orang tua.
Generasi sandwich muncul lantaran orang tua yang tak memiliki persiapan di hari tua.
Untuk mencegah siklus ini berulang kali, maka orang tua perlu memberikan edukasi keuangan pada anak sejak usia dini.
Sebab menurut Data BPS selama lima tahun terakhir, rasio ketergantungan lansia terus meningkat.
Saat ini saja menurut ratio, setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung 17 orang penduduk lansia.
Jika siklus ini terus terjadi, maka beban generasi muda maupun anak-anak mereka nantinya, bisa semakin berlipat ganda.
Nah rantai generasi sandwich ini bisa diputus jika generasi muda mulai merencanakan hari tua dari jauh-jauh hari, termasuk mendidik generasi penerus supaya lebih bijak mengatur keuangan.
Baca Juga: Bisakah Generasi Sandwich Raih Kebebasan Finansial? Ini Jawaban Pakar Keuangan di Puan Talks
Caranya, yakni dengan memberikan edukasi dan membentuk kebiasaan keuangan yang baik sejak dini.
Ini juga menjadi PR besar bagi kita, sebab literasi finansial orang dewasa Indonesia hanya mencapai 38 persen dan 16 persen usia remaja.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengajarkan tanggung jawab finansial sejak dini.
Salah satunya memberi kebebasan terkontrol bagi anak, untuk menggunakan dan merencanakan uang jajan mereka.
Tak hanya itu, anak juga perlu dibiasakan menabung, sehingga ini menjadi salah satu cara edukasi keuangan yang efektif bagi si kecil.
“Mengenalkan uang pada anak sejak dini artinya kita mengajak mereka menghargai uang sekaligus belajar berhitung.
"Saat menabung, anak mulai mengenal angka, belajar menahan diri, dan memahami mana yang jadi prioritas,” ujar Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, CEO & Founder Personal Growth.
Kini edukasi keuangan pun bisa dengan mudah dilakukan bahkan praktis lewat aplikasi digital.
Baca Juga: Tips Melepaskan Diri dari Kondisi Generasi Sandwich yang Memberatkan
Jika selama ini lembaga keuangan dan aplikasi finansial hanya menyasar orang dewasa, kini hadir aplikasi Whiz yang bisa digunakan orang tua bahkan anak dari usia 8 tahun, lo!
Aplikasi Whiz baru saja meluncurkan aplikasi keuangan bagi keluarga pertama di Indonesia di mana orang tua dapat mengatur, menjadwalkan pengiriman, dan memonitor uang saku anak melalui dompet digital yang bisa digunakan di semua merchant yang menerima pembayaran elektronik via QRIS.
Anak juga bisa belajar tentang konsep keuangan, menghargai nilai uang, bahkan bisa mengelolanya secara mandiri.
Di sisi lain, anak juga bisa bertransaksi secara independen, layaknya orang dewasa, sekaligus belajar menabung dan mengelola keuangan.
Orang tua pun tak perlu khawatir karena bisa memantau semua aktivitas anak dalam genggaman, bahkan mengatur limit dan mendapatkan notifikasi transaksi secara langsung.
Sejak didirikan oleh Dominic Sumarli, Agnes Lie, dan Frederick Widjaja tahun lalu, Whiz telah menerima dukungan dari beberapa investor terkemuka dunia seperti Sequoia dan Y Combinator.
Selain itu, Whiz telah memiliki izin uang elektronik dan transfer dana dari Bank Indonesia serta terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informasi.
“Dari pengalaman kerja kami di berbagai bank ritel dan fintech, kami melihat fondasi inovasi di perusahaan jasa keuangan hanya fokus pada orang dewasa dan melewatkan segmen anak maupun remaja," kata Dominic Sumarli, Co-Founder dan CEO Whiz.
Padahal menurutnya, anak-anak adalah generasi penerus, dan jauh lebih mudah mendidik mereka, dibandingkan mengubah yang sudah tua, untuk membentuk kebiasaan uang yang baik sejak dini.
"Whiz hadir sebagai gabungan dari celengan, dompet digital, serta alat pencatatan keuangan untuk memudahkan edukasi keuangan melalui kegiatan sehari-hari.” tutup Dominic Sumarli. (*)
Baca Juga: Generasi Sandwich Tinggal dengan Orang Tua? 3 Pos Keuangan Ini Wajib Dipenuhi