Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fakta-Fakta Epilepsi, Penyakit Otak yang Bisa Dihindari

Kompas.com - 18/06/2022, 16:30 WIB
Fakta-fakta terkait epilepsi iStockphotoFakta-fakta terkait epilepsi
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Epilepsi merupakan suatu kondisi gangguan neurologis yang menyebabkan kejang berulang tanpa alasan.

Epilepsi adalah gangguan neurologis yang menurut Epilepsy Foundation paling umum terjadi keempat di dunia.

Di mana perlu diketahui bahwa kejang itu terjadi karena adanya aliran aktivitas listrik abnormal pada otak.

Orang yang mengalami epilepsi akan mengalami lonjakan aktivitas listrik, sehingga menyebabkan kejang berulang.

Dalam arti lain, epilepsi adalah gangguan otak yang menyebabkan kejang berulang tanpa alasan.

Mengutip dari PARAPUAN, episode kejang adalah akibat dari pelepasan listrik yang berlebihan pada sekelompok sel otak. Bagian otak yang berbeda dapat menjadi tempat pembuangan tersebut.

Kejang dapat bervariasi dari penyimpangan perhatian atau sentakan otot yang singkat hingga kejang yang parah dan berkepanjangan.

Kejang juga dapat bervariasi dalam frekuensi, dari kurang dari satu per tahun hingga beberapa per hari.

Satu kejang tidak menandakan epilepsi (hingga 10% orang di seluruh dunia mengalami satu kali kejang selama hidup mereka). Epilepsi didefinisikan sebagai memiliki dua atau lebih kejang tanpa alasan.

Baca Juga: Termasuk Gangguan Otak Kronis, Kenali Gejala dan Penyebab Skizofrenia

Epilepsi adalah salah satu kondisi tertua yang diakui di dunia, dengan catatan tertulis sejak 4000 SM.

Ketakutan, kesalahpahaman, diskriminasi dan stigma sosial telah melingkupi epilepsi selama berabad-abad.

Stigma ini berlanjut di banyak negara saat ini dan dapat berdampak pada kualitas hidup orang dengan penyakit ini dan keluarganya.

Fakta-fakta kunci

Mengutip dari laman resmi WHO, berikut fakta-fakta terkait epilepsi.

1. Epilepsi adalah penyakit otak kronis yang tidak menular yang menyerang orang-orang dari segala usia.

2. Sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi, menjadikannya salah satu penyakit neurologis paling umum secara global.

3. Hampir 80% penderita epilepsi tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca Juga: Mengenal Fobia dan Jenis-jenisnya, Ini yang Akan Terjadi Pada Otak

4. Diperkirakan hingga 70% orang yang hidup dengan epilepsi dapat hidup bebas kejang jika didiagnosis dan diobati dengan benar.

5. Risiko kematian dini pada penderita epilepsi hingga tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum.

6. Tiga perempat orang dengan epilepsi yang tinggal di negara berpenghasilan rendah tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

7. Di banyak bagian dunia, penderita epilepsi dan keluarganya menderita stigma dan diskriminasi.

Tanda dan gejala

Kejang dapat memengaruhi orang dengan cara yang berbeda, tergantung pada bagian otak mana yang terlibat.

Mengutip dari NHS, gejala epilepsi yang mungkin terjadi antara lain:

  • menyentak dan gemetar tak terkendali, disebut "fit"
  • kehilangan kesadaran dan menatap kosong ke luar angkasa
  • menjadi kaku
  • sensasi aneh, seperti perasaan "naik" di perut, bau atau rasa yang tidak biasa, dan perasaan kesemutan di lengan atau kaki
  • collapse

Terkadang penderita mungkin pingsan dan tidak ingat apa yang terjadi.

Penyebab

Baca Juga: Hailey Bieber Alami Penggumpalan Darah di Otak, Ini Gejala-gejalanya

Epilepsi tidak menular. Meskipun banyak mekanisme penyakit yang mendasari dapat menyebabkan epilepsi, penyebab penyakit ini masih belum diketahui pada sekitar 50% kasus secara global.

Penyebab epilepsi dibagi ke dalam kategori berikut: struktural, genetik, infeksi, metabolisme, kekebalan dan tidak diketahui. Contohnya meliputi:

  • kerusakan otak akibat penyebab prenatal atau perinatal (misalnya
  • kehilangan oksigen atau trauma saat lahir, berat badan lahir rendah);
  • kelainan kongenital atau kondisi genetik dengan malformasi otak terkait;
  • cedera kepala parah;
  • stroke yang membatasi jumlah oksigen ke otak;
  • infeksi otak seperti meningitis, ensefalitis atau neurocysticercosis,
  • sindrom genetik tertentu; dan
  • tumor otak.

Pencegahan

Diperkirakan 25% kasus epilepsi dapat dicegah. Berikut ini cara mencegah terjadinya epilesi.

- Mencegah cedera kepala adalah cara paling efektif untuk mencegah epilepsi pasca trauma.

- Perawatan perinatal yang memadai dapat mengurangi kasus baru epilepsi yang disebabkan oleh cedera lahir.

- Penggunaan obat-obatan dan metode lain untuk menurunkan suhu tubuh anak demam dapat mengurangi kemungkinan kejang demam.

- Pencegahan epilepsi yang terkait dengan stroke difokuskan pada pengurangan faktor risiko kardiovaskular, misalnya langkah-langkah untuk mencegah atau mengontrol tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas, dan menghindari tembakau dan penggunaan alkohol yang berlebihan.

- Infeksi sistem saraf pusat adalah penyebab umum epilepsi di daerah tropis, di mana banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah terkonsentrasi.

Penghapusan parasit di lingkungan ini dan pendidikan tentang cara menghindari infeksi dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi epilepsi di seluruh dunia, misalnya kasus-kasus karena neurocysticercosis.

Baca Juga: Bantu Sehatkan Otak, Ini Sederet Manfaat Kacang Chickpea untuk Tubuh

(*)

Sumber WHO,NHS

Terkini Lainnya

6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan,  Viral Bantu Turunkan Berat Badan

6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan, Viral Bantu Turunkan Berat Badan

PARAPUAN
Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

PARAPUAN
Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

PARAPUAN
Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

PARAPUAN
Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

PARAPUAN
Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

PARAPUAN
4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

PARAPUAN
Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

PARAPUAN
Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

PARAPUAN
Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com