Parapuan.co - Kawan Puan, ada beberapa karakteristik yang dimiliki orang introvert, salah satunya penyendiri.
Ya, orang introvert sering kali lebih memilih menyendiri dan berdiam diri di rumah. Apakah kamu punya teman orang introvert yang juga suka menyendiri?
Ternyata ada beberapa alasan di balik orang introvert lebih memilih menyendiri lo, Kawan Puan!
Pada dasarnya, kepribadian introvert menyukai kondisi yang tenang, senang menyendiri, dan reflektif terhadap apa yang dilakukan.
Namun penting diketahui, menyendiri bukan berarti pemalu atau antisosial. Melainkan orang introvert merefleksikan energinya dengan cara menyendiri.
Menyendiri menjadi kegiatan yang dibutuhkan orang introvert, yang berarti mereka lebih nyaman berfokus pada pikiran dan ide-ide batinnya.
Mereka menikmati menghabiskan waktu hanya dengan satu atau dua orang, daripada kelompok besar atau orang banyak.
Ciri khas bicara orang introvert tidak suka basa-basi, melainkan topik serius dan mengembangkan percakapan mendalam.
Baca Juga: 5 Cara agar Anak Introvert Percaya Diri saat Persiapan Sekolah Tatap Muka
Cara otak merespons neurotransmitter
Seperti yang dikutip dari Lifehack, penyebab introvert terletak pada otak dan bagaimana cara otak merespons dopamin.
Dopamin adalah neurotransmitter yang membantu mengatur sistem kesenangan dan penghargaan otak.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mengenali penghargaan sebagai bagian dari sistem panduan untuk mengekspresikan emosi.
Orang introvert lebih sensitif terhadap dopamin, sehingga stimulasi sedikit saja sudah cukup bagi mereka.
Saat dopamin membanjiri otak introvert, mereka juga mengalami perasaan senang tapi dibarengi dengan perasaan kewalahan jika berlebihan.
Dr. Marti Olsen Laney menjelaskan dalam bukunya The Introvert Advantage: How Quiet People Can Thrive in an Extrovert World, menyebutkan bahwa orang introvert terlalu terstimulasi ketika dopamin membanjiri otak mereka.
Selain itu, otak orang introvert lebih responsif terhadap neurotransmitter yaitu asetilkolin.
Asetilkolin bekerja di berbagai tempat dalam di sistem saraf pusat, di mana ia dapat berfungsi sebagai neurotransmitter dan sebagai neuromodulator.
Asetilkolin berperan dalam motivasi, gairah, perhatian, pembelajaran, memori, dan juga terlibat dalam mempromosikan tidur.
Ini memperkuat kemampuan orang introvert untuk berpikir secara mendalam, merenung, dan fokus secara intens pada satu hal dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Introvert Lebih Menyukai 5 Sifat Ini dalam Menjalin Pertemanan, Apa Saja?
Kerja sistem saraf
Sistem saraf setiap orang memiliki dua mode yaitu parasimpatik dan simpatik.
Sistem saraf parasimpatik adalah saraf yang mengontrol homeostasis dan tubuh saat istirahat dan bertanggung jawab atas fungsi "istirahat dan cerna" tubuh.
Jadi, tubuh akan menghemat energi dan menarik diri dari lingkungan, otot-otot relaks, serta detak jantung dan tekanan darah melambat.
Sementara itu, sistem saraf simpatik mengontrol respons tubuh terhadap ancaman yang dirasakan dan bertanggung jawab atas respons "lawan atau lari".
Kondisi ini membuat tubuh dalam tekanan dan detak jantung meningkat, sehingga menjadi waspada dan siap untuk bertindak.
Nah, introvert berkembang ketika mereka beroperasi dalam mode parasimpatis.
Inilah alasan mengapa introvert selalu ingin menyendiri.
Jadi, keinginan orang introvert untuk tenang, penuh perhatian, dan jauh dari orang lain bukanlah perilaku antisosial.
Ini adalah kebutuhan fisiologis yang mereka miliki karena didorong oleh proses kimia dan fungsi otaknya.
Jika Kawan Puan memiliki teman introvert yang ingin menyendiri, janganlah dipaksa atau dilabeli anti sosial ya. Sebab mereka tengah memenuhi kebutuhannya. (*)
Baca Juga: Dikenal Idealis dan Introvert, Begini Karakteristik Kepribadian INFP