Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dialami di Usia 40an, Ini Cara Mengatasi Midlife Ciris

Kompas.com - 28/09/2021, 20:15 WIB
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co Midlife crisis atau krisis paruh baya umumnya diterima sebagai tahun antara usia 40 dan 60-an tahun.

Krisis paruh baya dapat dimulai pada titik yang berbeda untuk setiap orang.

Pasalnya, seiring bertambahnya usia, seseorang akan semakin melihat hidupnya yang telah dilalui.

Entah itu hal yang baik yang pernah dilakukan, atau bahkan hal-hal buruk yang kemudian disesali.

Saat kamu menghadapi kekhawatiran eksistensial ini dan menerima kesadaran bahwa hidup kamu telah mengambil bentuk yang berbeda dari yang dibayangkan, kamu mungkin mulai bertanya-tanya apakah Anda berada di ambang krisis paruh baya atau midlife crisis yang ditakuti.

Berbagai perubahan yang datang dengan tahap baru dalam hidup ini memang sering memunculkan beberapa emosi yang kompleks.

Baca Juga: Quarter Life Crisis Membuat Yuki Kato Beri Afirmasi Positif pada Diri

Perasaan ini mungkin tidak selalu memicu krisis, tetapi mereka benar-benar layak untuk ditelusuri.

Midlife crisis umumnya diterima sebagai tahun antara usia 40 dan 60.

Krisis paruh baya dapat dimulai pada titik yang berbeda untuk setiap orang.

Gagasan "krisis paruh baya" berasal dari Elliot Jacques, seorang psikoanalis yang menemukan istilah itu pada tahun 1965 setelah melihat perubahan signifikan pada salah satu klien paruh bayanya.

Artikelnya tentang topik yang dipublikasikan ketika Jacques sendiri di akhir 40-an, juga menyentuh pada kesadaran tentang keterbatasan dan kematian sendiri.

Menurut Jacques, krisis ini memicu perasaan depresi, derita, dan kehilangan terkait dengan semakin dekatnya akhir hayat,seperti dikutip dari Healthline.

Dia juga mencatat bahwa sering kali melibatkan hilangnya kreativitas dan kepercayaan diri.

Seiring dengan firasat pertama kematian, transisi ke usia paruh baya sering disarankan untuk melibatkan gejolak emosional lainnya.

Lalu bagaimana cara mengatasi midlife ciris alias krisis paruh baya ini?

Cara Mengatasi Midlife Crisis

Mengatasi tantangan yang datang di usia paruh baya membutuhkan waktu dan energi.

Panduan berikut dapat membantu individu mencapai gaya hidup sehat di usia paruh baya.

Jaga Kesehatan Mental

Seperti yang mungkin telah kamu perhatikan, banyak tanda-tanda krisis paruh baya seperti kesedihan, lekas marah, minat yang berkurang dalam hidup, pikiran tentang kematian yang menyerupai gejala utama depresi.

Segera hubungi profesional kesehatan mental ketika ada gejala emosional atau mental dengan ciri berikut, seperti dikutip dari Healthline:

  • bertahan selama lebih dari 1 atau 2 minggu
  • memengaruhi hubungan, pertemanan, atau kinerja 
  • mengganggu rutinitas harian
  • mempersulit pemenuhan kebutuhan dasar

Perlu diingat bahwa gejala kesehatan mental pasti bisa muncul untuk pertama kalinya saat kamu mendekati usia paruh baya. 

Namun, kecemasan atau depresi ringan juga mungkin menjadi lebih buruk saat kamu bergulat dengan perubahan hidup yang penuh tekanan.

Terapi dapat membantu, tidak peduli usia atau tahap kehidupanmu. 

Faktanya, banyak terapis berspesialisasi dalam menawarkan dukungan untuk transisi kehidupan dan gejala kesehatan mental yang muncul bersamaan dengan perubahan ini.

Seorang terapis dapat menawarkan lebih banyak wawasan tentang apa yang mungkin terjadi dan membantu kamumu menjelajahi cara-cara baru untuk menemukan kepuasan.

Akui Perasaan

Mengutip Psychology Today, yang harus kamu lakukan adalah jelajahi, terima, dan bagikan perasaanmu.

Biarkan dirimu merenungkan hidup secara teratur.

Mencurahkan waktu ekstra untuk pasangan dan anak-anak juga dapat dilakukan.

Selain itu, kamu juga bisa menetapkan tujuan baru dan mengembangkan hobi baru, bepergian, atau melakukan kegiatan sukarelawan.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Saat Mengalami Quarter Life Crisis, Lakukan 4 Hal Ini

Diet Seimbang

Diet yang seimbang dan bergizi juga penting untuk kesehatan yang baik, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.

Mengkonsumsi berbagai makanan membantu memastikan kadar vitamin dan mineral yang cukup.

Pedoman Diet AS juga merekomendasikan agar orang dewasa mengurangi asupan lemak, lemak jenuh, kolesterol, natrium, dan gula seiring bertambahnya usia.

Beberapa orang dewasa cenderung bertambah berat badan di usia paruh baya.

Ini umumnya disebabkan oleh perubahan hormonal , tetapi juga karena makan berlebihan dan tidak aktif.

Cara terbaik untuk menghilangkan lemak tubuh adalah dengan makan lebih sedikit kalori, terutama dari lemak jenuh, dan berpartisipasi dalam latihan aerobik, bahkan hanya dengan berjalan cepat selama 20 hingga 30 menit setiap hari.

Baca Juga: Deretan Lagu Ini Cocok Didengarkan Saat Menghadapi Quarter Life Crisis

Aktivitas Fisik

Olahraga dapat membantu orang menjaga kesehatan dan tingkat kebugaran yang diperlukan untuk kehidupan yang aktif dan mandiri.

Penurunan fisik belum tentu merupakan konsekuensi yang tak terelakkan dari mencapai usia paruh baya.

Sebagian besar kelemahan fisik yang dikaitkan dengan penuaan sebenarnya adalah akibat dari kurangnya aktivitas, penyakit, atau gizi buruk, dan banyak kesulitan dapat dikurangi atau bahkan dibalikkan dengan perilaku gaya hidup yang lebih baik.

Salah satu manfaat utama dari aktivitas fisik secara teratur adalah perlindungan terhadap penyakit jantung koroner.

Aktivitas fisik juga memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis seperti diabetes onset dewasa, radang sendi, hipertensi, kanker tertentu, osteoporosis, dan depresi.

Penelitian juga telah membuktikan bahwa olahraga dapat mengurangi ketegangan dan stres dan membantu orang mempertahankan kehidupan seks yang aktif.

(*)


Terkini Lainnya

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

PARAPUAN
Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

PARAPUAN
Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

PARAPUAN
4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

PARAPUAN
Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

PARAPUAN
Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

PARAPUAN
Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com