Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Herd Immunity di Indonesia Bakal Sulit Dicapai? Ini Kata Epidemolog

Kompas.com - 30/06/2021, 11:40 WIB
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Baru-baru ini, Joko Widodo mengatakan tentang herd immunity

Jokowi berharap agar Indonesia bisa mencapai kekebalan komunal sebanyak 70 persen. 

Hal itu disampaikan dalam akun Instagram @jokowi pada Minggu (20/6/2021) saat 10 juta bulk Vaksin Sinovac tiba di Indonesia. 

"Vaksin-vaksin ini diharapkan akan memperkuat upaya pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi nasional sehingga kekebalan komunal bisa segera tercapai," ujar Jokowi dalam unggahan Instagramnya pada Minggu (20/6/2021). 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Baca Juga: Berniat Minum Air Eucalyptus Untuk Pulihkan Anosmia, Tasya Farasya Langsung dapat Teguran dari Dokter dan Perawat

Namun, epidemolog mengatakan sebaliknya mengenai herd immunity. 

Menurut Pandu Riono, Ahli Epidemolog Universitas Indonesia (UI), herd immunity sulit dicapai oleh Indonesia.

"Ya tidak mungkin dicapai. Memangnya mudah vaksinasi segitu banyaknya? Memangnya vaksin kita bagus?" kata Pandu saat dihubungi PARAPUAN pada (24/6/2021).

Pandu juga mengatakan bahwa pergerakan vaksin di Indonesia terbilang lambat.

Selain itu, ketersediaan vaksin juga mempengaruhi kecepatan vaksin.

"Lamban. Pertama kita nggak punya vaksin yang bagus. Kita hanya punya vaksin yang moderat. Terus kemudian negara kita luas. Terus kemudian stok vaksin kita terbatas. Jadi herd immunity nggak mungkin tercapai," kata Pandu. 

Selain itu, Pandu mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai vaksin.

"Kedua kita nggak tahu berapa lama kekebalannya bertahan," kata Pandu.

Pelaksanaan vaksin semenjak pandemi ini pun juga baru dilaksanakan hanya beberapa bulan.

Baca Juga: Tak Sama, Ini Beda Gejala Ringan dan Sedang pada Pasien Positif Covid-19

Seiring dengan berjalannya vaksin, mutasi juga terus berjalan.

Menurut Pandu, mutasi yang semakin banyak bisa mengurangi keefektifannya karena imun kita tidak mengenali jenis virus yang baru.

"Kecuali kalau virusnya nggak berubah-ubah, lalu vaksinnya bagus," katanya.

"Sama seperti virus flu. Makanya kalau flu musiman setiap tahun harus divaksinasi dengan vasin yang khusus untuk virus yang berkembang pada saat itu. Vaksin yang lama sudah tidak berfungsi.

"Mungkin kita nanti akan divaksin setiap setahun atau setiap 6 bulan, kita nggak tahu. Bedanya kan kalau Covid enggak kenal musim, sepanjang musim," paparnya.

Meskipun terus bermutasi, Pandu juga menjelaskan bahwa vaksin efektif untuk mengurangi sakit berat dan risiko kematian akibat Covid-19.

"Untuk mencegah kematian. Tapi harus cepat. Kita kan berkejar dengan kecepatan mutasi," jawab Pandu.

Menurutnya, vaksin tidak memberikan perlindungan 100 persen. Karena itu tindakan pencegahan juga harus dibarengi dengan perilaku 3M.

"Makanya setelah vaksinasi tidak boleh meninggalkan perilaku 3M," kata Pandu.

Untuk itu, Pandu menekankan bahwa 3M dan vaksin adalah cara terbaik untuk mengatasi Covid-19.

"Kalau sudah divaksin pasti masih bisa kena Covid.Karena itu pencegahannya harus multiple, 3M dan vaksinasi. Makanya waktu divaksinasi tidak boleh meninggalkan 3M," tambahnya.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia, Ibu Hamil Kini Sudah Boleh Vaksin, Begini Rekomendasi Dokter

Adapun 3M sendiri terdiri dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak serta hindari ruang tertutup dan kerumunan.

Kawan Puan, pastikan kamu tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 untuk menghindari virus di manapun kamu berada.

Selain itu, jika ada teman atau kerabatmu yang diduga terkena Covid-19 di Jakarta, kamu bisa menghubungi Layanan Darurat Covid-19 DKI Jakarta.

Nomor Layanan Darurat DKI Jakarta tersebut adalah 112, 081 112 112 112, dan 081 388 376 955.

(*) 


Terkini Lainnya

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

PARAPUAN
Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

PARAPUAN
4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

PARAPUAN
Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

PARAPUAN
6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan,  Viral Bantu Turunkan Berat Badan

6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan, Viral Bantu Turunkan Berat Badan

PARAPUAN
Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

PARAPUAN
Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

PARAPUAN
Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

PARAPUAN
Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

PARAPUAN
Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

PARAPUAN
4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

PARAPUAN
Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

PARAPUAN
Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

PARAPUAN
Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com