Sebaik-baik Manusia adalah yang Bermanfaat buat Sesama

Kompas.com - 13/09/2011, 05:31 WIB

(Agustina Parwitosari, Jakarta)

Saya sudah pernah kerja di AS. Lalu, setelah pulang ke Indonesia, pernah mendapatkan tawaran bekerja lagi di Inggris dan AS. Tapi, saya dan Yayi memilih untuk tetap di Indonesia karena kami merasa akan bisa memberi kontribusi lebih berarti di Tanah Air. Misalnya, saat ini kami mendirikan Komunitas Menara, sebuah lembaga sosial untuk membantu pendidikan warga yang kurang mampu. Kami mulai dengan mendirikan sekolah anak gratis. Sebagian besar dananya dari royalti buku saya. Kalau tertarik jadi relawan, bisa cek kegiatan kami di www.negeri5menara.com/komunitas.

Menurut saya, di masa kemunculan Islam, agama ini membukakan banyak pintu kemerdekaan buat wanita, dan sebaiknya semangat memerdekakan ini terus dikibarkan dalam koridor agama dan kepatutan sosial.

Insya Allah, untuk di keluarga, saya lebih suka mempunyai cinta eksklusif, hanya satu istri.

Bagaimana cara menghilangkan pandangan bahwa seorang santri itu kolot, padahal tidak semua santri seperti itu? Buktinya, Pak Ahmad bisa sampai ke Puncak 5 Menara?

(Agung Kuswantoro, xxxx@yahoo.com)

Seperti halnya pelajar SMP atau SMA, ada yang maju dan ada yang tidak. Begitu juga anak pesantren, ada yang berhasil dan ada yang mundur atau jalan di tempat. Saya kira kiprah alumni pesantren di negara ini cukup baik, misalnya Prof M Mahfud MD, Prof Komaruddin Hidayat, Dr Hidayat Nur Wahid, KH Hasyim Muzadi, Dr Din Syamsuddin, Gus Dur, Cak Nun, Cak Nur, dan banyak lagi.

Tetapi, yang menarik, ukuran orang besar menurut para kiai di pesantren Gontor adalah seorang yang mengajarkan ilmunya di balik sebuah bukit, di bawah kolong jembatan, dengan penuh keikhlasan. Itulah orang-orang besar, yaitu bermanfaatnya ilmu dan membaginya dengan keikhlasan.

O, ya, Gontor yang berdiri tahun 1926 jauh dari kesan kolot, malah berjiwa global. Murid datang dari banyak negara, guru-guru tamatan Inggris sampai Mesir, bahasa sehari-hari adalah Inggris dan Arab. Alumni melanjutkan sekolah di mancanegara. Mungkin tidak kalah dengan sekolah umum yang bertaraf internasional.

Bagaimana tanggapan Fuadi atas banyaknya pendapat yang mengatakan bahwa Fuadi selalu mengambil

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com