BNPB: Medan Berat Persulit Penanganan Gempa di Boven Digoel

Kompas.com - 27/02/2018, 15:15 WIB
Abba Gabrillin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi medan yang cukup berat mempersulit penanganan pasca-gempa bermagnitudo 7,6 yang terjadi di Kabupaten Boven Digoel, Papua, pada 26 Februari 2018.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam R Manderi mengatakan, kondisi medan di lokasi evakuasi berbentuk perbukitan.

"Minimnya sarana komunikasi juga menyulitkan koordinasi di lapangan," ujar Welliam dalam siaran pers yang diterima dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Selasa (27/2/2018).

Hingga saat ini, kebutuhan mendesak yang diperlukan para korban yaitu bahan makanan, air, dan pelayanan medis baik berupa tenaga medis, peralatan dan obat-obatan.

(Baca juga: Gempa Bermagnitudo 7,5 Guncang Papua Niugini, 30 Orang Diyakini Tewas)

BPBD bekerja sama dengan Polres Boven Digoel dan Humas Pemda setempat untuk melakukan kaji cepat. BPBD provinsi telah mendorong logistik ke Kabupaten Boven Digoel dan Polres dan TNI setempat melakukan evakuasi masyarakat yang terdampak bencana.

Akibat gempa, empat rumah, satu masjid, dan satu puskemas rusak di Distrik Mindiptanah. Kemudian, dua rumah rusak dan satu bangunan PDAM rusak berat di Waropko.

Sementara, satu rumah, satu sekolah, dan satu kantor distrik rusak di Arimop. Selain itu, gempa memicu longsor dan kerusakan jalan di Waropko.

Hingga kini Kabupaten Boven Digoel belum memiliki BPBD sebagai organisasi yang bergerak di bidang penanggulangan bencana.

Kompas TV Bencana alam di Indonesia berpengaruh terhadap laju perekonomian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com