"Semua debu ini selama dua bulan menumpuk di dalam lintasan masuk ke sela-sela agregat yang menyebabkan debut," tutur Priandhi Satria.
Priandhi Satria menjelaskan, debu-debu tersebut akan terangkat sendiri apabila dilalui kendaraan.
Priandhi mengatakan bahwa logikanya adalah sistem aerodinamika pada kendaraan bisa menjadi penyedot debu di lintasan.
"Apa yang membuat sirkuit dapat bersih adalah dengan cara yang paling gampang digunakan. Mengapa mobil F1 bisa kencang? Karena aerodinamika kendaraan secara by design dibuat menekan ke tanah supaya traksinya tinggi," kata Priandhi.
"Akibat menekan ke tanah, bagian belakang kendaraan itu selalu menjadi sedotan angin. Jadi, kalau kita lihat debutnya keluar. Itu adalah cara paling alami membersihkan trek," kata dia.
Baca juga: Tiga Tahap Pengaspalan Ulang Sirkuit Mandalika, Kontraktor Janjikan Eksekusi Terbaik
Oleh karena itu, Priandhi pun merencanakan Sirkuit Mandalika nantinya bisa digunakan untuk event balap lainnya atau kendaraan umum agar membantu debu-debu terangkat dari lintasan.
"Ke depan trek ini tidak selalu ditutup. Akan kami usahakan menjadi trek umum di mana kami berharap bisa melangsungkan testing kendaraan," ujar Priandhi.
"Orang-orang ingin mencoba kendaraan bisa di sana atau kejuaraan nasional atau daerah lainnya," tuturnya menambahkan.
"Jadi, itu cara yang paling gampang membersihkan trek di luar kegiatan rutin kami menggunakan truk sweeper untuk membersihkan permukaan lintasan," ucap Priandhi Satria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.